Lihat ke Halaman Asli

Mobil dan Akuntansi Manajemen

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terkadang kita sengaja berlepas diri dari seseuatu dan mengganggap sesuatu tersebut tidaklah penting. Padahal tidak selamanya demikian. Hal tersebut terjadi karena kita belum paham, atau justru sengaja tidak ingin memahaminya. Sehingga, adakalanya untuk menjelaskan sesuatu dibutuhkan sebuah perumpamaan. Begitu pun dengan akuntansi manajemen. Betapa pentingnya akuntansi manajemen akan dapat lebih terlihat, ketika kita tahu posisinya dalam sebuah perusahaan. Dan berikut, saya akan berbagi sedikit tentang perumpaan itu.

Suatu perusahaan adalah layaknya sebuah mobil. Memiliki pemilik, pengmudi, serta elemen-elemen yang dibutuhkan agar keduanya berjalan normal. Sebagaimana kita tahu bahwa mobil membutuhkan sopir, sebagai seseorang yang memegang kemudi, mengendalikan laju untuk mencapai tujuan yang dituju. Di sisi luar, kanan dan kiri, terdapat spion, untuk melihat jalanan yang telah dilalui, melihat adakah kendaraan lain yang akan menyalip. Jika sopir tidak ingin mobil yang sedang dikendarainya disalip oleh mobil lain, tentu ia akan memutuskan memercepat laju kendaraan. Sehingga, kejelian seorang sopir dalam mengamati kondisi sekitar sangat diperlukan. Sangat beresiko ketika seorang sopir tidak memilikinya, terlebih ketika ia memutuskan untuk membelokkan mobilnya ke jalanan atau sisi seberang.

Saya berharap ketika membaca paragraf tersebut, kita semabari membayangkan bagaimana sebuah perusahaan berjalan. Lalu, apa hubungannya mobil dengan akuntansi manajemen? Akuntansi manajemen adalah salah satu bagian yang berada dalam internal perusahaan. Sebagaimana mobil, di dalamnya terdapat dasbor. Nah, dashboard mobil tersebut adalah akuntansi manajemen bagi perusahaan.

Dashboard mobil bekerja untuk menyediakan informasi, terutama bagi pengemudinya. Pintu mobil, jika indikator ini menyala artinya masih ada pintu yang terbuka atau belum tertutup rapat. Break atau rem, ada dua maksud jika indikator ini menyala, yakni rem parkir masih bekerja atau minyak rem dalam tabung kurang. Spidometer, dispenser BBM, high beam, dan yang lainnya, semuanya memberikan informasi kepada pengemudi untuk pengambilan keputusan. Memutuskan untuk segera mengisi minyak rem, mengisi bensin, memercepat atau memerlambat kecepatan, dan keputusan-keputusan lain yang akan berpengaruh pada lancar atau tidaknya perjalanan.

Demikian pula dengan perusahaan, manajer dalam perusahaan ibarat pengemudi mobil. Mereka akan membutuhkan informasi untuk pengambilan keputusan manjemen. Sebagaimana Hansen & Mowen (2009), mengungkapkan bahwa sistem akuntansi manajemen memiliki tiga tujuan umum, yakni, pertama, menyediakan informasi untuk penghitungan biaya jasa, produk, atau objek lainnya yang ditentukan oleh manjemen, kedua, menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan, ketiga, menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah, serta mengevaluasi kinerja.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline