Lihat ke Halaman Asli

Mery Rahayu

Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan

Jangan Biarkan Handphone Berdampak Negatif pada Siswa

Diperbarui: 26 Desember 2020   20:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

zurich.co.id

Di era globalisasi ini banyak pelajar yang menggunakan handphone (Hp) dalam kehidupannya sehari-hari. Dunia pelajar saat ini seakan tidak terlepas dari hp. Para pelajar sekarang berlomba-lomba untuk memiliki hp, bukan hanya untuk berkomunikasi saja melainkan sebagai gaya hidup. Para pelajar menggunakan hp  secara positif ataupun negatif itu tergantung pada setiap individu. Namun ada beberapa hal yang perlu dikhawatirkan dalam penggunaan hp oleh pelajar, seperti penggunaan yang tidak sesuai kondisi.

Fitur yang terdapat pada hp saat ini memang semakin canggih. Bukan hanya untuk berkomunikasi saja, melainkan dapat bermain game dan mengakses media sosial yang saat ini ramai dipergunakan oleh masyarakat. Hadirnya fitur-firur modern pada hp seringkali menjadikan pelajar semakin asik dengan hp. Hadirnya handphone adalah untuk memudahkan berkomunikasi, namun kenyataannya dapat menimbulkan permasalahan baru terutama dikalangan pelajar, seperti lebih suka bermain game dibandingkan belajar, dan menjadikan media sosial tidak sesuai dengan mestinya. Munculnya pandemi COVID-19 mengharuskan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dari rumah atau daring. Bahkan saat ini pelajar dituntut harus menggunakan hp dan akses internet demi menunjang proses pembelajaran tersebut. Kegiatan pelajar dalam penggunaan hp setiap harinya semakin bertambah. Tujuannya memang untuk pembelajaran daring, namun ternyata masih banyak yang menyalahgunakan dalam situasi daring ini.

Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata banyak pelajar belum memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri, mereka tidak memiliki keinginan untuk bersungguh-sungguh menggapai cita-citanya. Karena, apabila cita-cita ingin tercapai, hal yang paling sederhana dapat dilakukan adalah dengan konsisten bertanggung jawab mengatur waktu dari sendiri. Kemudian, kontrol orang tua yang kurang, menjadikan kesempatan pelajar bermain hp semakin tak terkendali. Pengendalian dari orang tua juga dapat mempengaruhi pelajar dalam penggunaan hp. Orang tua yang terlalu sibuk bahkan kurangnya komunikasi dalam keluarga ternyata berdampak buruk pada proses sosialisasi anak.

Jika hal ini terus dibiarkan maka akan berdampak pada kehidupan sosial pelajar, dimana pelajar akan memiliki rasa apatis terhadap keadaan sosial, serta mengganggu aktivitas belajar yang berpengaruh pada prestasi. Solusi dari permasalah ini yaitu dengan keikutsertaan peran orang tua dalam mengontrol penggunaan hp agar tidak keliru karena bukan hanya berdampak pada prestasi saja melainkan pada sikap dan perilaku juga.  Orang tua diharapkan dapat menjalakan kewajibannya memberikan sosialisasi kepada anaknya untuk membentuk kepribadian agar sesuai dengan yang diharapkan orang tua. Selain itu pelajar diharapkan mampu menumbuhkan rasa tanggung jawab pada diri sendiri dalam menggunakan hp sesuai dengan kebutuhannya. Karena, handphone memang bisa mendekatkan yang jauh. Tetapi ternyata handphone juga bisa menjauhkan yang dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline