Lihat ke Halaman Asli

Hasil Karya Sendiri Lebih Baik Meski Tidak Sempurna

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343701469465215678

Kepercayaan tiap-tiap individu o Arjuna tergantung kepada keyakinannya. Manusia menjadi atas dasar kepercayaan. Apapun keyakinannya demikian pulalah dia adanya.

( BG , XVII:3)

[caption id="attachment_190689" align="aligncenter" width="404" caption="Bekerja Tanpa Mengharapkan Pahala (www.chocolateva.wordpress.com)"][/caption]

Bekerja dan berkarya tidak terlepas dari kehidupan manusia, tiada manusia yang bisa menghindarkan diri dari bekerja "Tanpa kerja orang takan mencapai kebahagian, demikian juga dengan menghindari kerja, orang tidak mungkin mencapai kesempurnaan" (BG.III.4). Bekerja merupakan ibadah demikian orang bilang . Berkarya lebih mulia dari bekerja, berkarya merupakan persembahan dan pengorbanan.

Bekerja adalah aktivitas yang menjadi sarana bagi manusia untuk menciptakan eksistensi dirinya menjadi lebih berarti. Berkarya merupakan menciptakan sesuatu yang bisa diambil manfaatnya untuk diri sendiri ataupun orang lain, baik kecil maupun besar.

Berkarya identik dengan bekerja namun sejatinya berbeda. Menurut Edhan (2011: edyhand.blogspot.com) bekerja lebih dimaknai melakukan tugas yang telah menjadi tanggung jawabnya, sedangkan berkarya melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawabnya dengan menghasilkan hasil karya. Perbedaan keduanya terletak pada ''hasil karya'', itulah mengapa istilah berkarya lebih terhormat dibandingkan dengan bekerja.

Dalam hal berkarya, yang terpenting adalah berusaha untuk menghasilkan sebuah karya yang terbaik yang kita bisa, bukan berharap karya yang sempurna. Karya yang terbaik adalah karya yang dikerjakan secara total dengan sumber daya yang ada walau hasilnya jauh dari sempurna (Suweca, 2011 : www.kompasiana.com). Mengurbankan kerja dengan tujuan mendapatkan pahala, menyebabkan ornag terikat pada hukum karma, karena itu hai arjuna, bebaskan dirimu dari keterikatan akan pahala kerja, caranya , bekerjalah sebagai yadnya (persembahan), bekerjalah dengan rasa iklas.(BG.III.9)

Didalam kitab suci Bhagavad Gita juga dinyatakan bahwa "Lebih baik melakukan kewajiban sendiri walaupun tidak sempurna daripada melaksanakan kewajiban orang lain walaupun dikerjakan dengan sempurna. Lebih baik mati dalam menyelesaikan kewajiban sendiri dari pada mengerjakan kewajiban orang lain yang berbahaya" (terjemahan bebas).

Terinspirasi dari sloka tersebut , saya menjadikan sloka diatas dengan slogan baru "lebih baik tidak sempurna hasil karya sendiri daripada sempurna karya orang lain". Maksudnya bahwa bila kita memiliki suatu tugas kewajiban untuk membuat atau melakukan sesuatu adalah lebih baik dikerjakan sendiri meski hasilnya kemudian tidak memuaskan ( tidak sempurna ) daripada hasilnya sempurna tetapi dikerjakan oleh orang lain ataupun dengan meminta bantuan orang lain. Misalnya seorang mahasiswa hendak membuat skripsi , tidak bisa dipungkiri jaman sekarang masih banyak mahasiswa dalam membuat skripsi meminta bantuan orang lain bahkan membeli dari orang lain dan juga plagiat . Hasilnya memang bagus dan mungkin juga sempurna namun sangat disayangkan sempurna hasil karya orang lain. Adalah lebih baik membuat skripsi dengan usaha sendiri meski nanti hasilnya tidak sempurna,. Hasil yang tidak sempurna jika hasil sendiri, disana ada rasa kepuasan batin. Membeli skripsi dan Plagiat hal ini merupakan pelacuran akademik, sudah seharusnya dihindari.

Antara sloka dan slogan diatas memiliki arti yang bebeda meski seolah-olah sama . sloka bhagavad gita menekankan pada pelaku sedangkan pada slogan 'lebih baik tidak sempurna hasil karya sendiri daripada sempurna karya orang lain" menekankan pada hasilnya.

Dalam berkarya agama mengajarkan untuk tidak terikat pada hasilnya agar mencapai hasil yang sempurna, seperti dinyatakan didalam bhagavad gita "Pusatkan ikiranmu pada kerja tanpa menghiraukan hasilnya, bekerja yang benar secara sempurna adalah bekerja dengan segenap pikiran sehingga tidak sedikitpun ada pikiran melekat pada hasilnya, sangat menyedihkan mereka yang semata-mata hanya berorientasi pada pahala kerja, kerja yang benar adalah bekeja tanpa pamerih, kerja sebagai yajna, kerja demikianlah kerja yang sempurna, dan oleh karena itu, fungsinya sama dengan yoga ; karma yoga" (BG, II:48-50).Oleh karena itu , laksanakan segala kerja sebagai kewajiban tanpa terikat pada akibatnya, sebab dengan melakukan kegiatan kerja yang tak terikat orang akan mencapai tujuan utama.

Tulisan Sebelumnya Kisah Pemerkosaan Gadis Perawan Oleh Seorang Guru

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline