Lihat ke Halaman Asli

Musim Kemarau Merupakan Musim Dingin

Diperbarui: 25 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1343333994978260917

[caption id="attachment_189964" align="aligncenter" width="524" caption="Tidak hanya manusia yang kedinginan, sepupu-mu juga kedinginan (www.baobab-4.blogspot.com)"][/caption]

Musim adalah salah satu pembagian utama tahun, biasanya berdasarkan bentuk iklim yang luas. Biasanya satu tahun terbagi menjadi empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Tetapi, di Indonesia karena terletak di daerah tropis, maka hanya dibagi menjadi dua musim saja, yaitu: musim hujan dan musim kemarau. Hal ini karena letak geografis Indonesia menyebabkan wilayah Indonesia memiliki iklim muson (beriklim tropis) Musim kemarau adalah salah satu musim yang terjadi di daerah khatulistiwa (daerah tropis) dan dipengaruhi oleh angin muson. Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April sampai Oktober. Musin kemarau disebabkan oleh hembusan angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia yang bertekanan maksi- mum ke Benua Asia yang bertekanan minimum. Hembusan angin ini sedikit membawa uap air sehingga Indonesia mengalami musim kemarau. Sesuai ilmu logika, musim kemarau bersuhu panas hal ini terjadi karena sinar matahari tidak dihalangi oleh awan atau mendung, sedangkan di musim penghujan sinar matahari sering dihalangi oleh awan sehingga suhu di bumi lebih sejuk dan bahkan dingin. Pernyataan tersebut diatas hanyalah logika yang terpeleset dan tersesat karena fakta menyatakan bahwa suhu di musim kemarau suhu rata-rata lebih dingin dibandingkan suhu rata-rata di musim penghujan. Artinya suhu di saat musim penghujan lebih hangat dibandingkan dimusim kemarau. Mengapa hal itu bisa terjadi? Tidak mudah untuk menjawab pertanyaan sederhana seperti itu, sama halnya dengan pertanyaan sederhana tentang perbandingan suhu di gunung dengan suhu di dataran rendah. Mengapa suhu di dataran tinggi lebih dingin dibandingkan dengan suhu di dataran rendah? padahal menurut logika, di daerah pegunungan atau dataran tinggi jarak matahari lebih dekat dengan bumi dibandingkan dengan jarak antara bumi dengan matahari pada dataran rendah. Kita bisa merasakan di musim kemarau suhu bumi bisa membuat kita sakit pinggang saking dinginnya, terutama yang hidup didaerah pegunungan. Dari fenomena alam tersebut saya mencoba menganalisa hal-hal tersebut dengan pola pikir yang sederhana, namun masih dalam tataran logika dan realitas yang ada tanpa adanya riset maupun penelitian. Mari direnungkan bersama-sama "mengapa suhu rata-rata di musim kemarau lebih dingin dibandingkan dengan suhu rata-rata di musim penghujan?", kalau ada yang mau menjawab secara ilmiah silakan lakukan penelitian atau mungkin sudah ada jawaban namun saya belum pernah membacanya. Beberapa tahun terakhir "Laju perubahan suhu udara kota-kota di Indonesia menunjukkan kenaikan maksimum lebih dari 1 derajat celsius dalam 10 tahun. Dari analisis data iklim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika yang diambil tahun 1983-2003, kenaikan suhu udara per 10 tahun ternyata 0,036 derajat celsius-1,383 derajat celsius" (Soetamto, 2009: www.kompas.com ). ari 16 kota yang dianalisis, kenaikan suhu dalam 10 tahun di enam kota/lokasi ternyata mencapai di atas 1 derajat celsius. kenaikan suhu udara tidak hanya disebabkan oleh sinar matahari atau kenaikan konsentrasi gas rumah kaca. Ada faktor aktivitas industri, transportasi, dan populasi. Menurut Panel Ahli Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim (2009: www.kompas.com) jika terjadi kenaikan suhu hingga 2 derajat celsius-dari suhu tahun 1990-pada tahun 2050 kondisi akan sangat sulit dikendalikan. Karena itu, satu-satunya jalan yang dapat dilakukan adalah harus memperlambat kenaikan suhu. Saat ini secara global diyakini, perubahan temperatur akan berdampak negatif pada banyak hal. Sejumlah penyakit akan mewabah dalam skala luas, cuaca semakin sulit diprediksi, intensitas badai dan puting beliung akan meningkat, terjadinya penggurunan, terjadi kenaikan permukaan laut, hingga munculnya ancaman ketahanan pangan akibat pola tanam yang berubah-ubah.

Oleh karena itu kita harus menyadari bahwa dunia ini sudah berada diambang kehancuran , maka sudah merupakan kewajiban kita untuk menjaga bumi ini agar anak cucu kita nanti bisa hidup dengan baik. Sekarang ini saja suhu bumi sudah sangat ekstream dan banyak terjadi bencana alam. Seperti yang terjadi di merauke "Jelang Memasuki Musim Kemarau Masyarkat Merauke Rasakan Suhu Dingin Yang Tidak Biasa" ( juli 2012, www.merauke.go.id ) Rupanya, dingin tersebut diakibatkan oleh musim kemarau akan melanda wilayah Merauke. Sudah tercatat sekarang suhu minimum di Merauke 20 hingga 21 derajat celcius. Dan ini memang rasanya dingin sekali tidak seperti biasanya.

Berdasarkan hasil observasi BMKG ihwal ( 2012, www.merauke.go.id )  kondisi cuaca saat ini, dimana bumi di siang hari yang menerima panas dan akan dilepaskan pada malam hari tidak ada satu awan pun yang melindungi. Lantas kondisi demikian membuat panas akan lari ke luar sehingga tidak ada pantulan panas ke bumi dan akhirnya menyebabkan udara dingin yang luar biasa tidak seperti di waktu lainnya . Uraian diatas berdasarkan pandangan para ahli, namun saya sendiri memiliki teori tersendiri dimana terjadinya suhu dingin di musim kemarau hal ini dikarenakan pengaruh air , dimana kuantitas air di daratan saat musim kemarau berkurang atau lebih sedikit dibandingkan pada musim penghujan, pada musim hujan air bisa berlimpah ruah bahkan sampai banjir bandang. Seperti yang kita ketahui, air memiliki kapasitas panas signifikan yang lebih besar daripada tanah, sehingga panas yang diserap tidak sebanyak jika dibandingkan dengan jumlah yang diserap oleh tanah. Oleh karena itu selama musim kemarau suhu menjadi lebih dingin dibandingkan dengan suhu di musim penghujan. Menurut ajaran agama , khususnya kitab Manu Smerti mengajarkan bahwa "api berasal dari air" . dengan demikian air mengandung unsur panas sehingga musim penghujan suhu menjadi lebih hangat . hal ini juga bisa menjawab mengapa didataran rendah lebih hangat daripada di pegunungan , ini disebabkan didataran rendah berdekatan dengan lautan. Mungkin sulit diterima akal kalau api berasal dari air, namun hal ini kita bisa bisa ditelusuri dengan mudah saat musim penghujan. Bila malam hari terjadi hujan sangat jelas halilintar akan menerangi bumi , halilintar tersebut berasal dari air . Jadi, dapat disimpulkan bahwa suhu rata-rata di musim kemarau adalah bersuhu dingin sedangkan sebaliknya suhu rata - rata di musim penghujan adalah bermusim panas (hangat) hal ini disebabkan adanya pengaruh kuantitas atau jumlah air di daratan. Akibat berkurangnya jumlah air di musim kemarau sehingga suhu menjadi dingin, dengan kata lain dapat dikatakan musim kemarau adalah musim dingin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline