Lihat ke Halaman Asli

Penyakit HIV/AIDS Sebuah Kebanggaan

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penderita Hiv-Aids di Bali kian meningkat, bagi sebagian besar masyarakat penyakit ini dianggap paling menakutkan, disebabkan sejauh ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan namun hanya bisa di cegah dan diminimalisir.

"Dari segi jumlah, penderita HIV/AIDS di Bali menempati urutan kelima tingkat nasional, setelah Jawa Barat, Jawa Timur, Papua dan DKI Jakarta. Namun dari segi prevalensi (perbandingan jumlah penderita dengan jumlah penduduk di wilayah setempat), Bali menempati peringkat kedua nasional setelah Provinsi Papua.

Data yang berhasil didapat litbang beritabali.com di Dinas Kesehatan Propinsi Bali menyebutkan, penderita HIV/AIDS di Bali yang meninggal mulai bulan Januari sampai Maret sebanyak 12 orang, dari total tambahan 245 penderita pada 2011.
Data Dinas kesehatan Propinsi Bali juga menyebutkan, hingga bulan Maret 2011, ada laporan penambahan jumlah penderita yakni sebanyak 245 penderita, 117 penderita AIDS 117 dan 138 HIV. Sementara Jumlah penderita HIV/AIDS di Bali secara keseluruhan kini sebanyak 4.314 orang, dimana 369 orang di antaranya sudah meninggal."( Beritabali.com)
Sebanyak 1.089 wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) yang beroperasi di Pulau Bali ditengarai telah terinfeksi HIV/AIDS. Data tersebut dilansir Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Bali, berdasar hasil penelitian tim dari Kementerian Kesehatan tahun 2010. Sekretaris KPA Provinsi Bali Made Suprapta memaparkan, perkembangan jumlah penderita HIV/AIDS di Bali sejak tahun 1987 hingga April 2011 tercatat 4,399 orang.  "Rinciannya untuk kasus AIDS 2.183 orang dan kasus HIV 2.216 orang. 373 orang dinyatakan telah meninggal dunia," ujar Suprapta di Denpasar, Kamis (26/05/2011). (okezone.com)

Berdasarkan dua Informasi diatas membuat kepala geleng-geleng, dikatakan Bali pulau surga hanya sebuah ungkapan yang berbalik dengan fakta, yang sebenarnya adalah "Bali pulau Neraka " , demikian juga sebutan "Pulau Seribu Pura " berubah menjadi "Pulau Seribu Kafe" meskipun jumlahnya belum seribu. Namun bisa dikatakan demikian mengingat Pulau yang kecil berdiri kafe ratusan kafe. Hal ini terjadi tidak lain disebabkan Bali menjadi tujuan pariwisata baik domestic maupun asing. Wisatawan datang ke Bali tentunya untuk bersenang-senang bukan hanya menikmati panorama alam tetapi juga menikmati keindahan sensual dan atau menikmati Seks . bahkan yang ebih mengherankan lagi Berdasarkan informasi Bali Post Bali manjadi pusat perdagangan Narkotika di Indonesia. Seperti dikatakan tadi , hal ini disebabkan orang datang ke Bali untuk bersenang-senang , tak jarang para pelancong dan penduduk local juga bersenang-senang dengan menggunakan obat-obat terlarang atau Narkotika . Bagi para pebisnis Narkotika hal ini dijadikan lahan bisnis yang membawa keuntungan yang besar .

Berbagai masalah yang menimpa bali, jadi teringat dengan lagunya GURUH Soekarnoputra, putra bungsu Presiden pertama RI Soekarno, pernah berteriak lewat lagu ''Kembalikan Baliku''. Lagu yang sempat hit di Tanah Air di tahun 1980-an itu mengandung nada kekhawatiran yang amat dalam tentang Bali yang terus berubah. Bali yang telah ''diperdagangkan'' tidak hanya menarik bagi wisatawan, juga kini menjadi sasaran perdagangan narkoba. Bali dengan penduduk sekitar 3,5 juta jiwa, sudah lama menjadi pulau terbuka untuk masyarakat dunia. Akankah Bali rusak karena derasnya pelancong datang ke Bali? Siapa yang merusak Bali, kita (Masyarakat Bali )atau turisme?

Tulisan ini bukan untuk menjwab pertanyaan itu tetapi penulis memiliki pandangan lain tentang kian meningkatnya Penderita HIV-Aids. Sesungguhnya dengan adanya HIV-Aids itu menandakan bahwa Tuhan itu Maha adil , penegak Hukum yang tak terkalahkan. Mari ditinjau dari Hukum Hindu hal yang berkaitan dengan Hukum Alam (Rta) dan Dharma (Hukum Duniawi)

Trīṇi padā cakrame Viṣṇur, gopā adābhyaḥ, ato dharmāṇi dhārayan.

Ṛgveda I. 22. 18

Oleh karena hal ini tidak termusnahkan, Tuhan Yang Maha Esa, Pelindung dan Maha Ada yang meresapi segalanya, yang menyangga bumi, angkasa dan sorga, yang diciptakan oleh-Nya, segalanya tunduk kepada hukum Dharma, yang abadi, yang di- tetapkan oleh-Nya)

Danda casti prajah sarwa danda ewabhiraksati,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline