Oleh: Merlina Agustin
Manajemen Bisnis Syariah, IAIN Salatiga
Pandemi telah berjalan selama dua tahun lebih di Indonesia dan berpengaruh terhadap berbagai aspek yaitu, aspek kesehatan, sosial, hingga sampai pada perekonomian yang sangat mengguncangkan negara. Pandemi berdampak pada kemiskinan, sehingga banyak penduduk yang menahan kelaparan, bahkan sampai meninggal dunia. Pandemi mengguncang hebat perekonomian sehingga maraknya kemiskinan yang terjadi. Pandemi ini berdampak signifikan terhadap penurunan perekonomian nasional maupun global. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan terhindar dari resesi ekonomi.
Covid-19 dinyatakan oleh WHO sebagai pandemi di sebagian besar negara termasuk di Indonesia, karena menunjukkan peningkatan dan telah menimbulkan korban jiwa, serta kerugian yang besar sehingga berdampak pada aspek sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Covid-19 secara nyata telah mengganggu aktivitas perekonomian di Indonesia. Kegiatan pada dunia usaha mengalami gangguan yang signifikan baik dalam proses produksi, distribusi, maupun dalam kegiatan operasional lainnya yang pada akhirnya mengganggu kinerja perekonomian akibat terjadinya pandemi Covid-19.
Indonesia telah berada pada titik lemahnya dari segala aspek terutama pada kesehatan, ekonomi dan sosial. Semua ini dilatarbelakangi oleh wabah virus corona yang membawa imbas kematian. Permasalahan-permasalahan yang seperti inilah yang sekarang marak terjadi yang menimpa bangsa. Pandemi berakibat seluruh akses sosial di luaran rumah tidak leluasa, penjagaan jarakpun sudah terbentang luas, sehingga kehidupan sosial itu sempit, dan upaya penggerakan di bidang perekonomian itu sulit, dan akhirnya perekonomian negara menurun drastis. Meskipun demikian, terdapat dampak positifnya yaitu kemajuan pada bidang teknologi. Kemungkinan disini mempunyai banyak peluang masuk untuk mecetuskan ideide baru yang merujuk kepada pembangunan dan penstabilan ekonomi. Sehingga dapat menemukan upaya-upaya baru yang lebih mutakhir dengan mengikuti dan memanfaatkan perkembangan serta kemajuan teknologi.
Pendapatan nasional merupakan nilai-nilai yang diperoleh dan diterima oleh negara yang telah berhasil memproduksi maupun yang memiliki kekayaan alam yang dapat diolah dan menghasilkan nilai guna sehingga menjadikan hal tersebut sebagai sumber pendapatan nasional dan termasuk kas negara itu sendiri. Upaya peningkatan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk memberikan kenaikan atau mempertinggi pencapaian yang ingin dicapai dan menjadikannya lebih baik dari pada sebelumnya. Pemerintah daerah berperan strategis dalam mendorong percepatan dan efektivitas pemulihan ekonomi nasional. Karena pemerintah daerah memahami struktur ekonomi daerah, demografi, dan kondisi sosial ekonomi masyarakatnya. Disamping hal tersebut, masyarakat dan pelaku usaha termasuk UMKM juga mempunyai peran strategis juga dalam mempercepat pemulihan ekonomi di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah memberikan kemudahan/stimulus fiskal dan moneter, yang disambut positif oleh pelaku usaha dengan menggerakkan usahanya secara baik.
UMKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Saat pandemi ini, sektor UMKM ini menjadi sektor khusus yang menjadi perhatian Pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional. Dengan harapan, UMKM dapat memperpanjang napas dan meningkatkan kinerjanya yang berkontribusi pada perekonomian Indonesia. Pemerintah pemberian insentif/stimulus kepada UMKM dan korporasi agar dapat menggerakkan dunia usaha. Pemerintah memberikan penundaaan angsuran dan subsidi bunga kredit perbankan, subsidi bunga melalui Kredit Usaha Rakyat dan Ultra Mikro, menjamin modal kerja sampai Rp10 miliar serta pemberian insentif pajak misalnya Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21).
Pemerintah memberikan insentif pajak untuk kooporasi antara lain yaitu, bebas PPh impor Pasal 22, PPh Pasal 25 pengurangan angsuran, pengembalian pendahuluan PPN, dan menempatkan dana Pemerintah di perbankan untuk restrukturisasi debitur. Pemerintah juga memberikan penjaminan modal kerja untuk korporasi yang strategis, prioritas atau padat karya. Anggaran sebesar Rp172,1 triliun dialokasikan oelh pemerintah dengan tujuan untuk mendorong konsumsi/kemampuan daya beli masyarakat. Dana tersebut didistribusikan melalui Bantuan Langsung Tunai, Kartu Pra Kerja, pembebasan listrik dan lain-lain. Melalui percepatan realisasi APBN/APBD, pemerintah juga mendorong konsumsi kementerian/Lembaga/pemerintah daerah. Konsumsi tersebut diarahkan untuk produk dalam negeri sehingga memberikan multiplier effects yang signifikan.
Dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, Bank Indonesia berperan menjaga stabilisasi nilai tukar Rupiah, menurunkan suku bunga, melakukan pembelian Surat Berharga Negara, dan stabilitas makroekonomi serta sistem keuangan. Tujuan penurunan suku bunga adalah meningkatkan likuiditas keuangan untuk mendorong aktivitas dunia usaha. Selain itu, kaum milenial juga bisa ikut berkontribusi membangun negara dalam menghadapi pandemi di era baru digital ini. Kaum milenial dapat mengisi ruang digital dengan konten-konten positif, contohnya tidak membuat dan menyebarkan hoaks, mengisi ruang digital dengan pesan-pesan yang baik dan optimisme. Kaum milenial juga dapat membantu pemerintah dalam menjaga protokol kesehatan, mengoptimalkan setiap peluang bisnis untuk mendorong ekonomi, meningkatkan kemampuan dan tidak pernah berhenti belajar ilmu-ilmu baru, dan mengoneksikan jaringan untuk lebih besar berdampak bagi pemulihan ekonomi nasional.
Dalam mengatasi pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Pandemi yang berkepanjangan diperlukan peningkatan kerjasama antara Kementerian/Lembaga, pemerintah daerah, institusi perbankan, fintech, marketplace, kaum milenial dan seluruh pelaku usaha untuk dapat menyiapkan UMKM agar dapat bersaing di pasar domestik dan pasar global di masa pandemi ini. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah dengan membentuk berbagai penanganan Covid-19, menstabilkan ekonomi, penyimpanan dana pendapatan, peminjaman kredit, penyaluran dana kredit kepada sektor pelaku swasta dan UMKM, serta memberikan pinjaman untuk pelatihan serta pengembangan pada sumber daya manusia karena akan menjadi penggerak dan pelaku dalam menghasilkan indutsri yang bernilai dan dapat menghasilkan pendapatan bagi negara, dll. Selain pemerintah juga perlu kerjasama antara lembaga keuangan, kaum milenial, pelaku bisnis, pelaku UMKM, dan seluruh masyarakat dalam mengupayakan peningkatan pemulihan ekonomi nasional di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA