Angka pengangguran merupakan sebuah ancaman yang selalu menghantui suatu wilayah, peradaban, ataupun negara. Salah satunya adalah negara Indonesia, yang menduduki peringkat pengangguran tertinggi.
Pada tahun 2024, Indonesia menjadi negara dengan tingkat pengangguran menurut Dana Moneter Internasional (IMF). Angka pengangguran di Indonesia mencakup dari popularitas lulusan SMA/SMK sederajat maupun perguruan tinggi. Dampak Angka pengangguran memiliki aspek termasuk ekonomi, sosial serta psikologis yang luas.
Impek angka pengangguran
Adanya sumber daya manusia yang tersedia, namun tidak digunakan dengan efektif merupakan pemicu munculnya pengangguran yang mengakibatkan produksi dan pertumbuhan ekonomi menurun. Ketika jumlah pengangguran meningkat maka tingkat konsumsi masyarakat juga berkurang. Sehingga, pemerintah harus lebih banyak mengeluarkan dana untuk mengadakan program bantuan sosial untuk membantu orang-orang yang tidak berpenghasilan.
Peningkatan kemiskinan, ketidakstabilan sosial, dan ketidakadilan termasuk Efek sosial pengangguran. Pengangguran dapat memperburuk kesejahteraan masyarakat karena kemampuan individu tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, tempat tinggal, dan kesehatan berkurang.
Pengangguran dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan depresi, kecemasan, dan stres, sehingga dapat mengubah kepribadian seseorang,dan hilangnya keterampilan yang dapat mempersulit peluang untuk mendapatkan pekerjaan di masa depan.
Mobilitas Angka Pengangguran
Meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan dan memberikan pelatihan keterampilan merupakan peningkatan kualitas untuk memenuhi Standart Operasional Prosedur (SOP) yang dibutuhkan dalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) merupakan peran penting dalam Upaya manajemen Perusahaan untuk mengelola tenaga kerja di era digitalisasi. Era digitalisasi banyak mengubah perspektif ditempat kerja dan memunculkan tantangan serta peluang baru dalam pengolahan tenaga kerja (SDM). Teknologi digital menciptaakan system kerja jarak jauh, yang memberikan peluang bagi perusahaan untuk merekrut tenaga kerja dari berbagai wilayah yang mungkin memiliki tingkat pendidikan dan pelatihan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahan.
Era repolusi industri akan banyak menggunakan teknologi dari segi pengolahan data dan industri, yang dapat menggatikan pekerjaan yang selama ini dilakukan manusia. Tenaga manusia mungkin akan beralih dengan robot. Di era digitalisasi generasi sangat kreatif menciptakan sebuah ide, maka pekerjaan dilakukan semakin efisien dan tidak akan memakan waktu lama. Dengan adanya kelebihan generasi saat ini mengenai teknologi dan informasi akan memberi kesempatan mengembangkan kemampuannya dalam bidang teknologi.
Anggapan terhadap popularitas angka pengangguran akan semakin bertambah, jika masyarakat atau warga negara tidak memiliki keterampilan serta tingkat pendidikan yang tinggi. Apabila pelamar kerja tidak memiliki kemampuan khusus maupun tidak memenuhi persyaratan yang diajukan perusahaan maka pelamar tersebut tentu akan tereliminasi dari posisi tersebut. Salah satu keterampilan yang banyak di cari perusahaan adalah interpersonal skill dimana sangat diperlukan dalam membangun hubungan antara individu, masyarakat, organisai dan juga bisnis yang dapat disertai dengan pengalaman-pengalaman kerja.
Jika kita melihat di era generasi sekarang, banyak sekali orang-orang selalu mengandalkan yang namanya digital, baik itu kebutuhan maupun aktivitas sehari-hari. Kita sudah diberi peluang untuk mendapakan materi. Jadi kita tidak ada alasan menjadi pengangguran di era teknologi digital yang canggih ini.
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Katolik Santo Thomas
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H