Anak remaja merupakan kelompok yang semakin terpapar penggunaan media sosial yang luas. Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari para anak remaja, dengan berbagai platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan Snapchat yang digunakan untuk berinteraksi, berbagi informasi, dan menjalin hubungan dengan orang lain. Salah satu masalah yang muncul adalah insomnia, yaitu kesulitan tidur atau mempertahankan tidur yang cukup walaupun ada kesempatan untuk melakukannya. Oleh karena itu, hubungan antara kecanduan media sosial dengan insomnia pada anak remaja menjadi penting untuk dipelajari. Kecanduan merupakan suatu hal yang dapat menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan hilang kontrol, sehingga bermasalah dengan hubungan sosial, keluarga, pendidikan dan pekerjaan Young (dalam Freeman, 2008:43).
Kecanduan media sosial merupakan fenomena di mana seseorang mengalami dorongan yang kuat dan kehilangan kendali terhadap penggunaan media sosial. Hal ini dapat menyebabkan penggunaan yang berlebihan dan gangguan dalam berbagai aspek kehidupan individu. Dampak penggunaan media sosial yang berlebihan pada kesehatan mental dan fisik anak remaja mulai menjadi perhatian serius. Pada anak remaja, kecanduan media sosial dapat memiliki dampak negatif yang signifikan, termasuk masalah tidur seperti insomnia.
Pertama-tama, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mempengaruhi kesejahteraan psikologis anak remaja. Kecanduan media sosial dapat meningkatkan risiko stres, kecemasan, dan depresi pada anak remaja. Faktor-faktor ini dapat secara negatif mempengaruhi kualitas tidur dan memicu terjadinya insomnia. Insomnia merupakan segala bentuk gangguan tidur baik itu susah untuk memulai tidur, tidak mampu mempertahankan tidur atau bangun terlalu pagi dan tidak bisa untuk tidur lagi yang menyebabkan kebutuhan tidur tidak mencukupi baik kualitas maupun kuantitas (Tarwoto, 2006 : 610.73).
Selain itu, kecanduan media sosial juga dapat mengganggu pola tidur anak remaja dan cenderung menghabiskan waktu yang berlebihan di malam hari untuk menggunakan media sosial, mengorbankan waktu tidur yang cukup. Aktivitas yang berkepanjangan pada malam hari dapat mengacaukan ritme tidur dan menyebabkan gangguan tidur.
Pemantauan sosial dan tekanan yang dirasakan di media sosial berperan dalam mengganggu tidur anak remaja. Banyak anak remaja terlibat dalam pemantauan sosial di media sosial, seperti memeriksa jumlah like, komentar, atau jumlah teman di akun sosial media. Tim Pusat Humas Kementerian Perdagangan RI (2014:25) mengemukakan bahwa media sosial bisa dikatakan sebagai sebuah media online, para penggunanya (user) melalui aplikasi berbasis internet dapat berbagi, berpartisipasi, dan menciptakan konten berupa blog, wiki, forum, jejaring sosial, dan ruang dunia virtual yang disokong oleh teknologi multimedia yang kian canggih. Ketidakpuasan terhadap popularitas atau perbandingan diri dengan orang lain di media sosial dapat menyebabkan stres dan kecemasan, yang dapat mempengaruhi pola tidur.
Selain itu, penggunaan media sosial sebelum tidur juga dapat mempengaruhi tidur anak remaja melalui paparan cahaya biru dari layar perangkat elektronik. Cahaya biru ini dapat menghambat produksi hormon melatonin, yang mengatur siklus tidur dan bangun tubuh. Akibatnya, gangguan sirkadian terjadi dan tidur anak remaja terganggu.
Oleh karena itu, hubungan antara kecanduan media sosial dengan insomnia pada anak remaja sangat penting. Bertujuan untuk mengidentifikasi dan memahami faktor-faktor yang terlibat dalam hubungan tersebut, serta dampaknya terhadap kesehatan tidur anak remaja. Diharapkan dapat memberikan wawasan yang berharga dalam upaya untuk mengurangi kecanduan media sosial dan meningkatkan tidur yang sehat pada anak remaja.
PEMBAHASAN
Hubungan antara Kecanduan Media Sosial dengan Insomnia pada Anak Remaja
Kecanduan media sosial merupakan fenomena yang semakin umum di era digital ini yang mana dengan akses mudah ke platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan lainnya, orang sering kali menemukan diri anak remaja terjebak dalam pola perilaku yang obsesif terkait dengan penggunaan media sosial. Salah satu masalah serius yang dapat muncul akibat kecanduan media sosial yaitu insomnia, kesulitan tidur yang berkepanjangan. Setelah penjelasan di atas, akan dijelaskan hubungan antara kecanduan media sosial dan insomnia serta perilaku yang mungkin terjadi.
Kecanduan media sosial dapat menjadi faktor yang berkontribusi pada insomnia. Orang yang kecanduan media sosial sering kali terlibat dalam perilaku yang mengganggu tidur, antara lain :