Lihat ke Halaman Asli

Merina

Mahasiswi/Mahasantri

Ramadhan di Era Digital: Menyelami Makna Memberi dalam Islam di Tengah Maraknya Konten Memberi di Medsos

Diperbarui: 17 Maret 2024   14:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Pinterest

Ramadhan bukan hanya tentang menahan diri dari makanan dan minuman dari fajar hingga terbenamnya matahari, tetapi juga tentang meningkatkan  Spiritualitas dan Kepedulian terhadap sesama. Ditengah maraknya di media sosial dimana konten memberi/sedekah semakin menjadi sorotan. Memberi  dalam Islam bukanlah sekedar tentang memberikan sumbangan materi atau memberikan sedekah secara terbuka. Lebih dari itu memberi dalam Islam melibatkan sikap hati yang tulus, penuh kasih sayang, dan disertai dengan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Seperti yang dijelaskan dalam firmanya pada Q.S Al-Baqarah: 261

Artinya : "Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui."

Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk mengingatkan diri sendiri tentang pentingnya memberi tanpa mengharapkan Imbalan dari manusia, tetapi semata-mata mencari keridhaan Allah SWT. Di media sosial konten-konten  tentang sedekah/memberi sering kali menjadi viral dan mendapat perhatian yang luas. Namun penting bagi kita untuk tidak terpaku pada aspek visual dan popularitas dari konten tersebut, tetapi memahami makna yang lebih dalam dibaliknya. Ramdhan bukanlah sekedar momentum untuk melakukan amal baik secara publik, tetapi lebih pada kesadaran diri untuk melakukan kebaikan yang tulus dan penuh dengan keikhlasan.

Dalam konteks media sosial ada baiknya bagi umat Muslim untuk menggunakan platform tersebut sebagai sarana saling menginspirasi dan mengedukasi tentang pentingnya memberi.  Konten yang disajikan pun tidak seharusnya hanya sekedar menampilkan aksi memberi secara fisik, tetapi juga menyampaikan pesan yang dapat memotivasi masyarakat agar dapat melakukan kebaikan dengan niat murni serta ikhlas karena Allah SWT.  Dengan begitu konten tersebut dapat menjadi sarana  untuk menyebarkan nilai-nilai yang positif dalam masyarakat serta mengingaktkan kita akan pentingnya sikap Pemurah dalam Islam, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga sepanjang tahunnya.

Selain itu Ramadhan juga merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran akan kondisi sesama yang membutuhkan. Melalui medsos, umat Muslim dapat lebih peka terhadap berbagai kebutuhan sosial dan kemanusiaan disekitarnya. Dengan demikian Medsos merupakan alat yang efektif untuk menyebarkan kebaikan, saling berbagi dan memperkuat rasa solidaritas dalam bermasyarakat.

Dalam kesimpulannya, memberi dalam pandangan Islam pada bulan Ramadhan tidak hanya sekedar melakukan amalan yang baik secara terbuka atau mengikuti trend media sosial, tetapi lebih kepada kesadaran diri untuk bertindak dengan niat yang Ikhlas dan mencari keridhaan Allah SWT.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline