Lihat ke Halaman Asli

Merida Sari

Mahasiswi S1 Ilmu Al-Qur'an & Tafsir

Menggambar, Hobi yang Menyalurkan Ekspresi dan Imajinasi

Diperbarui: 31 Oktober 2024   05:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melukis adalah hobiku sejak kecil (Sumber: Galeri)

Seni lukis dan gambar menjadi bagian integral dari manusia, sejak zaman dahulu seni lukis telah ada, di mana manusia melukiskan atau menggambarkan sesuatu pada dinding-dinding sebuah gua. Homo Neanderthalis adalah pencipta lukisan pertama di dunia yang mana beliau itu selalu mengkaitkan seni dikehidupannya. 

Banyak teknik yang dapat kita lakukan dalam menggambar, diantaranya dengan pensil, arang, twin pen, mini marker dan tinta yang mana semua benda itu memiliki peran dan keunikan masing-masing. Dengan melukis, seorang seniman dapat mencurahkan perasaan dan emosinya melalui sebuah coretan, tumpahan warna, bentuk dan komposisi.

Dari kecil saya suka corat-coret, hal-hal yang berbentuk gambar, setiap yang saya coret kan itu indah di mata ibu saya. Sehingga itu menjadi salah satu motivasi saya untuk suka dalam kegiatan melukis dan menggambar. Banyak tema lukisan yang ada, tetapi saya lebih menyukai tema pemandangan.

Saya mempunyai sedikit pengalaman, ketika di kelas 5 SD saya pernah di tunjuk sebagai peserta lomba menggambar di Banda Aceh, awalnya guru saya mengoreksi gambar teman-teman dan kakak kelas saya, tetapi di antara mereka semua, tidak tau kenapa yang terpilih adalah gambar saya sendiri, padahal menurut saya ada yang lebih bagus gambar nya dari saya, sampai-sampai saya berpikir dan tidak percaya diri "Buk takutnya saya ga bisa mengikuti lomba itu, takut kalah juga" guru saya berkata dengan tenangnya "Ibu yakin kamu bisa nak, kamu juga harus mengukir bakatmu itu, dan menang kalah itu hal yang biasa" itu adalah motivasi yang sampai saat ini saya ingat dan terapkan.

Setiap sorenya saya ke rumah guru itu untuk belajar menggambar, saya banyak belajar darinya saya di ajarkan untuk meluapkan emosi dan perasaan dengan menggambar. Saya juga belajar bagaimana supaya gambar itu terlihat seperti aslinya, dan banyak hal lainnya yang di ajarkan guru itu kepada saya. Tiga minggu sudah berlalu, tinggal seminggu lagi acara perlombaan itu dilaksanakan, tetapi di minggu ke-3 itu saya dan keluarga harus ke kota untuk menjenguk kakek saya. Saya pikir kami di sana untuk beberapa hari saja, tetapi ternyata ibu dan ayah saya sepakat untuk pindah ke kota karena lebih mudah untuk mendapatkan pekerjaan sehingga saya terpaksa pindah ke kota dan batal untuk mengikuti perlombaan itu. Perasaan saya saat itu bercampur aduk antara sedih dan senang, saya sedih karena batal mengikuti lomba dan senang akan tinggal di kota dan menemui teman-teman baru.

Di masa depan nanti, saya memiliki planning untuk pergi ke eropa. Eropa adalah salah satu benua tempat yang terkenal dengan lukisannya seperti Mona Lisa yg diciptakan oleh Leonardo da vinci, The starry night yang diciptakan oleh Vincent Van Gogh, dan Impressi karya Claude Monet. Saya ingin belajar dan mengembangkan minat saya terhadap seni lukis dan gambar, dan sangat berkeinginan untuk menjadi salah satu seniman terkenal di Indonesia.

Selain dapat mengekspresikan imajinasi, menurut saya menggambar adalah suatu ketenangan, di mana ketika menggambar itu saya merasa seakan-akan berada di dalam gambar yang sedang saya gambar. Selain itu, seni juga berperan dalam kehidupan, seni lukis dan gambar tidak hanya digunakan untuk mencurahkan ekspresi, tetapi juga sebagai sarana untuk mengedukasi dan menginspirasi kehidupan.

Kesimpulannya, dengan hobi saya melukis dan menggambar, saya bisa menyalurkan ekspresi dan imajinasi saya dalam sebuah lukisan. Dan dari karya seni, kita juga bisa menyampaikan pesan terkait sosial dan politik, serta kita bisa juga membangkitkan kesadaran seseorang, dan isu-isu penting lainnya. 

Lukisan yang berada di dinding Kedutaan Besar Belanda (Sumber: Galeri)

Lukisan atau gambar sering kali di pajang di berbagai tempat, contohnya di dinding rumah, dinding masjid, dinding sekolah dan banyak tempat-tempat lainnya tidak ada batasan ruang dan waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline