Jurnal Refleksi Minggu ke - 12
( Model 1: 4F (Facts, Feelings, Findings, Future) 4F
1. Facts ( Peristiwa )
Pembelajaran Sosial dan Emosional berbasis mindfulness merupakan sebuah model pembelajaran yang menjadikan pemahaman kesadaran diri dan pengenalan emosi sebagai dasar respon yang benar seorang terhadap pengembangan kompetensi Sosial dan Emosi murid di sekolah.
Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan tindakan STOP ( berhenti, tarik napas dalam, amati dan lanjutkan ). Pemahaman kesadaran diri juga menolong seorang guru untuk merespon secara baik perkembangan kompetensi siswa yang berdampak pada well-being guru itu sendiri dengan demikian menjadikan guru sebagai role-model bagi perkembangan peserta didik di sekolah.
Selain kesadaran diri, pengelolaan diri dan emosi untuk mencapai tujuan juga merupakan hal tak terpisahkan dari kesadaran diri. Karena kesadaran diri yang baik jika tanpa diimbangi dengan kemampuan pengelolaan diri yang baik hanya akan bermuara pada sebuah kecerobohan.
Banyaknya tugas dan beberapa agenda yang harus diselesaikan dalam waktu bersamaan terkadang membuat guru stress disertai beberapa respon fisik lainnya. Melaksanakan tindakan STOP dalam kondisi ini dapat mengurangi kecemasan, ketakutan serta merangsang kekuatan otak bagian atas yang berhubungan dengan fokus , konsentrasi dan kesadaran.
Pengelolaan diri yang baik akan berdampak pada kesadaran sosial, yakni kemampuan menempatkan diri dan melihat perspektif orang lain. Keberhasilan kesadaran sosial sangat bergantung pada kesadaran diri dan pengelolaan diri yang benar. Karena seorang guru dengan kemampuan kesadaran dan pengeloaan diri yang baik akan mampu berempati terhadapap apa yang dialami oleh siswanya, menaruh perhatian pada perasaan orang lain, berpikir sebelum berbicara, menyadari bahwa semua manusia unik, serta saling menghargai meski berbeda.
Ketrampilan berelasi merupakan capaian tingkat berikutnya dari kemampuan kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial yang matang. Ketrampilan berelasi dapat diukur melalui terampilnya seseorang dalam menyampaikan pesan dengan jelas dan mendengar secara aktif, menyatakan sikap, saling menghargai, mengelola tugas dan peran dalam kelompok.
Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab merupakan sikap yang sangat diharapakan dimikilki oleh seorang pemimpin. Namun demikian sikap ini tidak tumbuh begitu saja melainkan dilatih dengan berbagai hal misalnya : mengevaluasi situasi, menganalisis alternatif pilihan, mempertimbangkan konsekuensi dari pilihan tersebut baik bagi diri sendiri maupun orang lain. Untuk mencapai semuanya maka perlu adanya .... kerangka menumbuhkan kemampuan mengambil keputusan POOCH.