Lihat ke Halaman Asli

Kunjungan Syekh Kholdun Salamah dari Yordania

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13273301051437875864

Di sela-sela kesibukannya dalam lawatan beberapa hari di Indonesia, Syekh Kholdun Salamah yang dulu pernah mukim 7 tahun di Jakarta, menyempatkan mampir ke Pesantren Tahfidz Quran Terpadu Al-Hikmah Bobos Cirebon. di Al-Hikmah, di depan para santri dan hadirin syekh yang fasih berbahasa Indonesia ini menyampaikan bahwa Al-Quran mempunyai kekuatan yang dahsyat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan Al-Quran kita bisa meraih kejayaan. Beliau menyatakan bahwa Indonesia adalah negara yang kaya. maka dari itu seharusnya Indonesia bisa melepaskan diri dari kemiskinan. 35.000 orang TKI yang diterbangkan setiap bulannya, hanya untuk menjadi hamba sahaya, merupakan bukti bahwa Indonesia masih dalam belenggu kemiskinan. Karena Indonesia penduduknya mayoritas muslim, maka muslim Indonesialah yang harus bangkit. Bukankah kemerdekaan Indonesia tahun 45 juga diperjuangkan oleh kaum muslimin.

1327330150617317671

Menurut beliau, ada 2 faktor utama ketertinggalan Indonesia dari bangsa lain. Yang pertama kurangnya pemahaman masyarakat Indonesia terhadap Islam, padahal mayoritas muslim. Yang kedua, adalah situasi politik yang kurang bagus. Jika bangsa Indonesia sudah memiliki pemahaman Islam yang bagus, menurut beliau maka akan melahirkan pemimpin-pemimpin yang solih, yang akan membawa Indonesia kepada kejayaan. Belia juga mengajak hadirin dan para santri untuk tidak hanya menjadikan Al-Quran sebagai hiasan, atau sekedar digantung. Beliau minta Al-Quran dibaca, difahami dan diamalkan atau diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Yang menarik lagi, Beliau hafal nama-nama para pejuang yang berasal dari pesantren sekitar Cirebon. yang saya sendiri tidak tahu sebelumnya. kecuali setelah mendengar ceramah beliau.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline