Lihat ke Halaman Asli

Maria Yasinta Deme

accounting lecturer

Dimensiku Saat Bersamamu

Diperbarui: 19 Januari 2025   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Roman. Sumber ilustrasi: pixabay.com/qrzt

Aku tenggelam dalam lautan perasaan tanpa perlu seteguk minuman pun. Tatapanmu bagai ombak yang menghantam pantai hatiku, menyapu bersih segala keraguan. Dalam kesibukan hidup, senyummu menjadi pelabuhan kecilku, tempat aku berlabuh sejenak untuk menghirup kedamaian. Pernah terlintas dalam benakku, "Dari sekian banyak keindahan di dunia ini, mengapa harus dirimu yang membuat hatiku berdebar?"

Hatiku seolah menjawab, "Cinta tidak pernah memilih, ia datang begitu saja dan mendiami setiap sudut jiwa. Mungkin bukan aku yang memilihmu, tapi aku tahu siapa yang selalu kamu butuhkan dalam pikiranmu." Jawaban itu membuatku tertegun. Sederhana namun begitu dalam maknanya.

Aku tak pernah membayangkan batas cinta. Bersamamu, waktu seolah berhenti, dan setiap detik terasa abadi. Cinta kita tak terikat oleh ruang dan waktu, bahkan tak terpengaruh oleh segala perubahan yang terjadi. Meski dunia ini fana, cintaku padamu akan selalu abadi.

Aku yakin, bahkan ketika raga ini telah tiada dan ingatan mulai memudar, jiwaku akan selalu mengingatmu. Cinta kita adalah sebuah keajaiban yang takkan pernah terhapus oleh waktu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline