Lihat ke Halaman Asli

Maria Yasinta Deme

accounting lecturer

Aku, Karma, dan Misteri Kehidupan

Diperbarui: 10 Agustus 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku, Karma, dan Misteri Kehidupan

Babak 1: Pertemuan Pertama

Namaku Anya, dan hidupku berubah total saat aku pertama kali mendengar tentang karma. Saat itu, aku sedang berada di perpustakaan, mencari buku tentang filsafat Timur. Mataku tertuju pada sebuah buku tua dengan sampul usang bertuliskan "Karma: Hukum Sebab Akibat". Penasaran, aku mengambil buku itu dan mulai membacanya.

Semakin aku membaca, semakin aku tertarik. Konsep karma, yang menyatakan bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi, baik positif maupun negatif, terasa sangat masuk akal bagiku. Aku mulai merenungkan tindakan-tindakan yang telah aku lakukan sepanjang hidupku dan bertanya-tanya, apakah karma telah memainkan peran dalam membentuk jalanku?

Babak 2: Refleksi Diri

Aku mulai melakukan introspeksi mendalam. Aku mengingat kembali masa kecilku, masa remajaku, dan kehidupan dewasaku. Ada banyak keputusan yang telah aku buat, baik yang baik maupun yang buruk. Aku mulai menyadari bahwa beberapa kejadian dalam hidupku mungkin merupakan hasil dari karmaku.

Misalnya, aku pernah memutuskan untuk tidak membantu seorang teman yang sedang kesulitan. Beberapa waktu kemudian, aku sendiri mengalami kesulitan yang sama. Apakah ini karma? Aku tidak tahu pasti, tapi kejadian itu membuatku berpikir tentang pentingnya membantu orang lain.

Di sisi lain, aku juga pernah melakukan tindakan kebaikan yang tak terduga. Aku pernah memberikan uang kepada seorang pengemis di jalan. Beberapa hari kemudian, aku menerima rezeki yang tak terduga. Apakah ini juga karma? Lagi-lagi, aku tidak tahu pasti, tapi kejadian itu membuatku percaya bahwa kebaikan akan selalu dibalas dengan kebaikan.

Babak 3: Menjalani Hidup dengan Kesadaran

Setelah merenungkan karma, aku mulai menjalani hidup dengan lebih sadar. Aku berusaha untuk selalu berbuat baik kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang pernah menyakitiku. Aku percaya bahwa dengan berbuat baik, aku akan menciptakan karma baik untuk diriku sendiri.

Aku juga berusaha untuk tidak terlalu terikat pada hasil dari tindakan-tindakanku. Aku menyadari bahwa aku tidak bisa mengendalikan semua hal dalam hidupku. Yang bisa aku lakukan adalah berusaha sebaik mungkin dan menerima apapun hasilnya dengan lapang dada.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline