Lihat ke Halaman Asli

Deraih Air Mata

Diperbarui: 11 Januari 2019   15:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mereka merambat di bumi belantara

Peluh di dahinya menetes seakan tak ada habisnya

Mereka berkejaran demi sebuah harapan

Berdiri tegar dengan kelembutan hati

Saat kabut pun membingkai sunyi

Terbelenggu oleh rindu

Mereka rela menapaki gunung

Menerpah gelombang yang kian dahsyatnya

Merajut asa demi mimpih

Sampai ketika saat rajutan cakrawala terbingkai

Mereka pun bersorak di deraih air mata

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline