Sabtu, 30 Mei 2020, pukul 15.10 WIB. Seorang pria berteriak dari balik pagar rumah nomor 46.
Awalnya, sang penghuni rumah bingung. Apakah dari petugas layanan ojek daring pengirim makanan, karena ia tak merasa memesan makanan online.
Atau dari kiriman pos atau paket? Tapi barang apa yang akan dikirim sementara ia tidak sedang mengorder sesuatu.
Kali ini teriakan itu lebih kencang.
"Listrik!"
Oh rupanya, itu petugas cater (catat meter) PLN. Petugas cater kembali bekerja di masa pandemi. Berkeliling rumah pelanggan di akhir pekan.
Namanya, Muhali. Kantornya di PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bintaro. Hari ini, puluhan rumah di sekitar Kecamatan Ciledug dan Larangan, Tangerang, dikelilinginya.
"Kalau tidak mau buka pagar, bacain saja, Pak. Biar mudah," kata Muhali.
Pagar dibuka. Tak sampai 10 menit ia beraksi. Mencatat dan memotret meteran listrik pelanggan. Lalu permisi sopan untuk beranjak ke rumah sebelah.
"Listrik!" kembali Muhali berteriak ke rumah nomor 44, 42, 40 dan rumah-rumah lain di siang nan terik ini. Tak takut mati. Tak takut virus. Demi pencatatan penuh akurasi.
Memang, akhir Mei ini, para petugas cater kembali bekerja. Pembacaan meter dilakukan dengan tetap memperhatikan Pedoman Pencegahan Pengendalian Covid-19 Kementerian Kesehatan RI untuk antisipasi penyebaran Covid-19 yaitu dengan menggunakan standar APD (Alat Pelindung Diri).
"Akhir bulan Mei ini petugas kami akan kembali mencatat ke rumah pelanggan untuk rekening bulan Juni.Hal ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian tagihan rekening listrik dengan penggunaan listrik oleh pelanggan," kata Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan Bob Saril.