Lihat ke Halaman Asli

Tetapi Sayang...

Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang….. sudah kau katakana berulang kali kau akan singkirkan debu baju kita kau janji tidak akan mengulang lagi kau tutup pintu hatimu untuknya ^^ tetapi……… Sayang….. kau bilang iklhas melepaskanya biarlah semua itu menjadi bunga kehidupanmu dan bunga itu berguguran satu……..satu redupkanlah cahaya hatimu untuknya dan tutup rapat-rapat pintu kasihmu selamanya ^^ tetapi….. Sayang….. ucapanmu menumbuhkan benih kasih kembali kepastianmu yang tanpa ragu sungguh membangkitkan gairah cinta gelegar asmara itu kembali tak dapat kubendung tak ada lagi air mata pandanganmu kian mempesona ^^ tetapi….. Sayang….. nada nada penyesalan itu begitu sejuk sedetikpun aku tak mau kehilangan pesona jiwamu kuyakini benar mutiara itu dari lubuk hatimu tegas namun lembut dan begitu menghanyutkan kau tata rapi emosi jiwamu hingga membalut kegelisahanmu ^^ tetapi….. Sayang….. Aku memahaminya dengan sepenuh hati Aku bisa mengerti semuanya Aku selama ini bersabar menunggumu Aku urai satu demi satu benang kusut itu Aku genggam kuat kuat keterus teranganmu ^^ Tetapi……… semua yang kau sampaikan itu sudah berulang kali kudengar kau ucapkan dan maafkanlah diriku apabila tidak percaya lagi kepadamu dan tak bisa lagi menerimamu ......... berbahagialah engkau dengan apa yang kau miliki sekarang dan tak ada lagi ……..Tetapi




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline