Lihat ke Halaman Asli

Sepiring Humor

Diperbarui: 24 Juni 2015   06:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sepiring Humor - Kutu Kata

Sarapan pagiku adalah kesepian yang kau hidangkan dalam piring kesedihan.
Kureguk segelas kepahitan yang malah akan membakar‘amarah. Pagi-pagi aku berangkat dalam kebosanan menuju kejemuan - Bekerja yang seharusnya mewarnai jiwa malah menambah suram jiwaku.

“Dimana bisa ku beli sepiring humor?”

“Semur ?, semur daging atau ayam, Tuan?

Aku menggeleng, “bukan semur! Humor ada?

Ibu penjaga warung nasi itu bengong menatapku. “Gak ada, Tuan!” Baru beberapa langkah meninggalkan ibu itu, ia sudah menggerutu, “aneh?”

“Jual obat humor?”

“Ada juga Viagra, Ciallis, Kuku si Bima, Tongkat si Ali dan Ramuan Mak Erot.” Jelas si pedagang obat kuat.

Huh, dasar! Pedagang obat itu tidak mengerti obat yang aku cari! Bukan obat kuat itu yang akan membuatku tetap “kuat”.

“Otak Tuan masih Pentium 2 kali?” Kata tukang service komputer.

“Bisa di up grade?”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline