Lihat ke Halaman Asli

Andayo Ahdar Notes

menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

Belajar Membaca Alquran bagi Anak Jauhkan Kesia-sian

Diperbarui: 26 Juli 2022   14:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sedang membaca Dirosa (dokpri)

Ghirah atau semangat siswa dalam belajar patut diapresiasi khususnya belajar Alqur'an. Membaca. Menulis serta menghafalkan Alqur an. Keseriusan mereka menanda kesungguhan dan ketulusan mereka dalam mempelajari Kalamullah yakni Alqur'an. Berbagai metode telah mereka dapatkan salah satunya adalah dirosa. Dirosa merupakan metode yang artinya Dirasah orang dewasa. Metode untuk mempermudah belajar membaca Alqur'an khusus orang dewasa yang dimulai dari tingkatan pengenalan huruf hingga membaca dengan baik dan benar. Dirosa meski untuk orang dewasa namun juga bisa diajarkan kepada anak-anak apalagi bila pernah dibekali dengan metode baca tulis Alqur'an Iqra Insya Allah akan sangat gampang bagi anak-anak. 

Di SMPIT Wahdah Islamiyah Gowa pun menggunakan metode dirosa bagi siswa khususnya siswa baru. Dan terkhusus lagi bagi yang belum lancar dan tepat dalam membaca Alqur'an. Maka mereka dibekali dengan metode dirosa. Dirosa sangat efektif dalam pembelajarannya dengan hanya 20 kali pertemuan, sudah bisa membaca Alqur'an. Dirosa salah satu metode yang digagas dan digencarkan oleh ormas Islam Wahdah Islamiyah dalam dakwah percepatan untuk pemberantasan buta aksara Alqur'an. 

Alqur'an merupakan literasi utama dan pedoman umat Islam maka hal wajib untuk dilestarikan. Dan mengingat kondisi saat ini, kondisi dimana umat Islam dan terkhusus lagi generasi penerusnya menghadapi era teknologi komunikasi yang begitu gencar yang bisa memalingkannya dari pedoman hidupnya. Perilaku masyarakat yang berusaha untuk mencari "metode dan pedoman" hidup baru yang berlawan dengan kodrat serta tatanan yang benar.

Menghidupkan Alqur'an pada sanubari anak yang terkontaminasi dengan games, ajang unjuk diri seperti yang dilakukan oleh anak muda kekinian. Kegiatan yang sarat dengan kesia-siaan serta anomali perilaku anak manusia (LGBT). sungguh mirios dan prihatin apalagi dengan maraknya anak-anak yang putus sekolah hanya karena begitu mudahnya mendapatkanm uang dari hasil unjuk gaya namun sarat penyimpangan

https://holopis.com/news/ragam/2022/07/24/106055/eksistensi-kaum-lgbt-di-citayem-fashion-week-jadi-sorotan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline