Lihat ke Halaman Asli

Andayo Ahdar Notes

menulis, membaca satu paket untuk melihat bangsa

Kataku pada Bumi

Diperbarui: 22 Januari 2022   21:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kabut di Puncak Kambuna, dokpri

Kataku pada Bumi......

Bumi ini takkan pernah selesai diperbincangkan. Bumi ini tak pernah luput dari cerita ,berita dan peristiwa.
Kataku pada Bumi......
Bumi adalah ciptaan Allah Subhanahu wata ala yang tercipta dalam enam masa.

Artinya : "Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa." (QS. Huud : 7)
Kataku pada Bumi......
Bumi bundar mirip bola, berputar seperti roda, bergerak seraya tawaf bergerak teratur seiring mekanisme alam.
Kataku pada Bumi......
Di bumilah kurasakan hujan yang pernah membasahi tubuhku bahkan sengaja kutunggu untuk tahu artinya basah.
Kataku pada Bumi......
Di bumilah tubuhku panas. Akibat terik yang membakar tubuh-tubuh makhluk yang lemah.

Kataku pada Bumi......
Adalah tempat dimana bintang dapat kusaksikan begitu gemintang. Masya Allah. Begitu indah ciptaanMu yaaa..... Rabb.
Kataku pada Bumi......
...Suatu masa dikala sedang safar,dapat kusaksikan dan kurasakan begitu terjalnya jalan, curamnya lembah serta megah dan mewahnya gunung membusung tinggi berhias birunya langit ditimpali kicau Burung Dora, kepak sayap burung Enggang dan jejak kontur kaki Anoa yang terlihat lari menghindari kami di kawasan gunung Kambuna.
Kataku pada Bumi......
Masih dekat kawasan Gunung Kambuna. Kayu-kayu kokoh nan perkasa terpaksa harus tidur, rebah akibat tajamnya gergaji mesin peninggalan HPH dikala itu. Dan juga beberapa longsoran yang tak jauh dari pohon-pohon yang terbaring kaku. "Hmmm". Desah kami melukiskan peristiwa fenomenal itu.
Kataku pada Bumi......
Bumiku pada beberapa tempat terlihat sakit. Akibat ulah manusia yang tak sayang pada bumi ini padahal segala macam kebaikan-kebaikan bumi telah direnggutnya, ibarat Malin Kundang berdosa pada Ibunya, Mereka telah berdosa pada Bumi bahkan pada anak cucunya kelak.
Kataku pada Bumi......
Di bumilah agama ini di syiarkan, di dakwahkan untuk selalu tegak hingga bumi ini harus ikut bersaksi di hari dimana semuanya akan dihisab dan ditetapkan olehNya.
Kataku pada Bumi......
Di Bumi ini, tidak akan pernah sesak oleh manusia. Seperti peristiwa kemarin : Tsunami, Gempa Bumi, Tanah Longsor, Banjir serta Bencana Alam lainnya yang menelan banyak korban. Jadi jangan takut tidak kebagian hidup dimuka bumi ini karena sudah ada yang mengaturnya dengan sebaik-baik pengaturannya.
Kataku pada Bumi......
Bumi adalah tempat yang paling pantas didiami oleh manusia bukan planet lain. Dengan segala macam fasilitas yang diberikan oleh Allah Subhanahu wata ala. Di Bumi kita lahir, berkembang biak dan berinteraksi dengan lainnya. Maka jagalah Bumi ini dari kerusakan.
Kataku pada Bumi......
Duka bumi duka kami....
Suka Bumi suka kami....
Lara Bumi lara kami...
Tangis Bumi tangis kami
Tawa Bumi tawa kami......
 

Makassar, 22/01/2022 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline