Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Toleransi Pura-Pura dan Dampaknya terhadap Kemajuan Bangsa Indonesia

Diperbarui: 15 September 2024   04:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://unair.ac.id/toleransi-setengah-hati/

Indonesia adalah negara yang memiliki kekayaan luar biasa dalam hal keragaman. Dengan lebih dari 270 juta penduduk yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, Indonesia dihuni oleh berbagai suku, budaya, agama, dan latar belakang sosial yang berbeda.

Keragaman ini, yang seharusnya menjadi kekuatan dan potensi besar bagi kemajuan bangsa, sering kali malah menjadi sumber konflik dan ketidakadilan. Salah satu isu utama yang dihadapi oleh bangsa ini adalah fenomena toleransi pura-pura, di mana orang-orang secara lahiriah tampak menghargai perbedaan, tetapi di dalam hati dan tindakan mereka tetap memandang kelompoknya sendiri sebagai yang paling unggul.

Fenomena ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap banyak aspek kehidupan di Indonesia, termasuk dalam hal pendidikan, beasiswa, dan kemajuan bangsa secara keseluruhan.

1. Keragaman di Indonesia: Sumber Potensi dan Tantangan

Keragaman di Indonesia mencakup banyak aspek, termasuk budaya, agama, bahasa, dan etnis. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia memiliki lebih dari 1.300 suku dan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda.

Agama-agama besar di dunia juga diakui secara resmi di Indonesia, seperti Islam, Kristen (Katolik & Protestan), Hindu, Buddha, dan Konghucu. Keragaman ini adalah potensi besar yang, jika dikelola dengan baik, dapat menjadi kekuatan pendorong dalam pembangunan bangsa.

Namun, di balik keberagaman yang kaya ini, tantangan besar juga muncul. Salah satu tantangan utama adalah bagaimana masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis tanpa menimbulkan gesekan yang disebabkan oleh perbedaan.

Pada tataran ideal, masyarakat Indonesia seharusnya bisa saling menghargai perbedaan tersebut, sebagaimana yang sering diserukan dalam berbagai pidato kenegaraan dan slogan-slogan kebangsaan. Sayangnya, yang terjadi di lapangan sering kali berbeda.

2. Toleransi Pura-Pura: Bentuk Ketidak-Jujuran Sosial

Toleransi adalah salah satu pilar utama dalam masyarakat yang beragam. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), toleransi diartikan sebagai sikap menghargai perbedaan yang ada, baik itu perbedaan dalam pandangan, kepercayaan, maupun budaya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline