Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Kemampuan Berbahasa Inggris di Indonesia - Masalah Pengucapan dan Tantangan yang Dihadapi

Diperbarui: 9 September 2024   09:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://akademisi.net/

Kemampuan berbahasa Inggris di Indonesia telah menjadi perhatian banyak pihak, baik dari kalangan pendidikan, pemerintahan, maupun masyarakat luas. Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional memainkan peran penting dalam berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, bisnis, dan komunikasi antarnegara.

Namun, meskipun bahasa Inggris telah diajarkan di sekolah-sekolah sejak dini, kemampuan berbahasa Inggris masyarakat Indonesia, terutama dalam hal pengucapan, masih sering dianggap kurang memadai.

Salah satu masalah yang paling umum adalah kesalahan dalam pengucapan huruf dan kata tertentu, seperti mengucapkan huruf "V" seperti huruf "F," serta ketidak-cermatan dalam mengucapkan kata-kata yang berakhiran dengan "st," "nd," "k," "x," dan "lt."

Tulisan ini akan membahas lebih dalam mengenai tantangan-tantangan dalam pengucapan bahasa Inggris bagi penutur asli bahasa Indonesia, serta menyelidiki alasan-alasan mengapa masalah ini terjadi.

Selain itu, kita juga akan mengeksplorasi pentingnya memahami pengucapan yang benar dan bagaimana perbedaan ini berdampak pada persepsi dan komunikasi dengan penutur asli bahasa Inggris.

1. Pengucapan Huruf "V" sebagai "F": Masalah yang Umum Terjadi

Salah satu masalah pengucapan yang sering ditemui pada penutur bahasa Inggris di Indonesia adalah kecenderungan untuk mengucapkan huruf "V" sebagai "F".

Contoh yang umum terjadi adalah pada kata "very" yang sering diucapkan menjadi "fery". Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan perbedaan fonem antara huruf "V" dan "F".

Selain itu juga, kita sering kita mendengarkan jika mengucapkan 'invite' dengan 'infait,' padahal seharusnya 'invait'. Seven dengan 'sefen,' padahal seharusnya 'seven'.

Dalam bahasa Indonesia, fonem "V" tidak secara alami muncul sebagai bagian dari sistem bunyi yang dipelajari sejak kecil, sehingga penutur asli bahasa Indonesia sering kali menganggap keduanya serupa atau bahkan sama.

Fonem "V" dalam bahasa Inggris dihasilkan dengan posisi gigi atas menyentuh bibir bawah sambil mengeluarkan suara yang bergetar, sementara fonem "F" hanya membutuhkan posisi yang sama tanpa getaran.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline