Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Telkomsel dan Tiga Kecurangannya - Sebuah Tinjauan Kritis

Diperbarui: 4 September 2024   06:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://ekbis.sindonews.com/read/1214637/34/daftar-25-anak-perusahaan-telkom-group-banyak-tersebar-di-manca-negara-1696137010?showpage=all

Telkomsel, sebagai salah satu pemain utama di industri telekomunikasi Indonesia, sering kali menjadi sorotan masyarakat. Meskipun banyak yang menghargai layanan yang ditawarkan, tidak sedikit pula yang merasa kecewa dan marah.

Ada beberapa alasan mengapa konsumen merasa dikecewakan oleh Telkomsel, dan jika perusahaan ini tidak segera melakukan perubahan yang signifikan, mereka harus siap menghadapi persaingan yang semakin ketat. Setidaknya, ada tiga kecurangan yang sering dikeluhkan oleh para pelanggan setianya.

Pertama: Harga yang Mahal

Telkomsel, sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebenarnya memiliki tanggung jawab untuk melayani masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

Namun, pada kenyataannya, banyak pelanggan yang merasa bahwa harga yang ditawarkan Telkomsel terlalu tinggi, terutama bagi kalangan menengah ke bawah dan mahasiswa.

Ini sangat disayangkan, mengingat peran penting Telkomsel sebagai penyedia layanan telekomunikasi nasional yang seharusnya lebih inklusif dan memperhatikan kemampuan finansial seluruh lapisan masyarakat.

Telkomsel bisa saja memperkenalkan paket data kecil yang lebih murah khusus untuk kalangan ini, dengan mekanisme verifikasi seperti menunjukkan kartu mahasiswa saat mendaftar.

Ini bisa menjadi salah satu cara yang adil untuk memastikan bahwa mereka yang benar-benar membutuhkan akses internet murah dapat memperolehnya.

Sementara itu, harga yang lebih tinggi dapat diterapkan untuk segmen korporat yang tentu memiliki daya beli yang lebih kuat. Dengan cara ini, Telkomsel bisa tetap menjaga profitabilitas tanpa harus mengorbankan kesejahteraan masyarakat yang lebih luas.

Kedua: Kecepatan yang Tidak Konsisten

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline