Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Dampak Kenaikan Gaji Pegawai Negeri terhadap Harga Barang dan Tantangan Bagi Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 4 September 2023   06:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: regional.kompas.com/read/2015/08/24/11314751/Derita.Gizi.Buruk.Tubuh.Pemuda.24.Tahun.Ini.Susut.dan.Lumpuh.

Hampir setiap tahun, suara teriakan kenaikan gaji pegawai negeri menjadi sorotan utama dalam berita-berita nasional. Meskipun kenaikannya hanya beberapa persen saja, dampaknya telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

Namun, baru-baru ini diumumkan bahwa kenaikan gaji akan berlaku mulai bulan depan, dan ironisnya, harga barang-barang di pasar sayur sudah melonjak sebelumnya. Begitu juga dengan isu minyak naik yang seringkali memengaruhi harga barang di pasar, meskipun kadang-kadang minyak tersebut tidak jadi naik karena aksi protes yang menghalanginya.

Dalam kisah ini, kita akan mengupas fenomena yang kerap kali terjadi di masyarakat Indonesia, di mana kenaikan gaji pegawai negeri seolah menjadi pemicu inflasi sebelum kenaikan tersebut berlaku.

Ini menjadi beban berat bagi orang-orang yang bukan pegawai negeri, seperti para buruh dan pengangguran, karena daya beli uang semakin menurun dan harga-harga barang naik. Sayangnya, pemerintah seringkali menjadi kambing hitam dalam situasi ini, padahal masalahnya bisa lebih dalam dan rumit daripada sekadar peningkatan gaji.

Mengapa Kenaikan Gaji Sering Menjadi Masalah?

Pada dasarnya, kenaikan gaji pegawai negeri seharusnya menjadi kabar baik, karena ini berarti pendapatan mereka meningkat, yang seharusnya berkontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Namun, apa yang seringkali terjadi adalah sebaliknya.

Ketika kabar tentang kenaikan gaji pegawai negeri mencuat, para pedagang di pasar sayur dan pasar tradisional lainnya cenderung segera menaikkan harga barang-barang mereka.

Mereka merasa bahwa dengan kenaikan gaji, konsumen memiliki lebih banyak uang untuk dibelanjakan, sehingga mereka mengambil kesempatan untuk meningkatkan margin keuntungan mereka.

Akibatnya, masyarakat yang tidak mendapatkan kenaikan gaji, seperti para buruh atau pengangguran, harus merasakan beban ekonomi yang semakin berat.

Sebagai contoh, seorang buruh pabrik yang pendapatannya tetap sama harus membayar lebih mahal untuk sembako dan barang-barang sehari-harinya, tanpa mendapatkan manfaat dari kenaikan gaji pegawai negeri. Ini menciptakan ketidakadilan ekonomi yang perlu segera diatasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline