Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Kisah Keikhlasan Bibi-Mengasuh Buah Hati Orang Lain dalam Bayang-Bayang Kehilangan

Diperbarui: 12 September 2023   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://fh.unissula.ac.id/berita-fh/santunan-anak-yatim/

Di sebuah kota kecil yang tenang, tinggal seorang bibi bernama Tante Nita. Tante Nita adalah seorang wanita yang ceria dan penuh semangat. Ia dikenal sebagai orang yang sangat perhatian terhadap orang-orang di sekitarnya. Namun, ada satu hal yang membuat semua orang terheran-heran, yaitu ketidakhadirannya di pemakaman ibu mertuanya sendiri.

Ketika kabar tentang ketidakhadiran Tante Nita di pemakaman ibu mertuanya menyebar, warga kota terkejut dan bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Namun, Tante Nita memilih untuk tidak memperdulikan omongan orang dan terus menjalani kehidupannya dengan ceria.

Sejak beberapa tahun yang lalu, Tante Nita telah mengangkat seorang wanita tua bernama Nyonya Hani sebagai mamanya angkatnya. Nyonya Hani adalah seorang wanita baik hati yang telah kehilangan seluruh keluarganya dalam kecelakaan tragis.

Tante Nita merasa terpanggil untuk membantu dan menyediakan kasih sayang bagi Nyonya Hani yang kesepian itu. Mereka berdua hidup bersama dalam kedamaian dan kebahagiaan, saling melengkapi satu sama lain.

Suatu hari, saat Tante Nita sedang menikmati secangkir teh hangat di teras rumahnya, dia menerima telepon dari kakaknya, Tante Sari. Tante Sari mengajaknya untuk mengunjungi dua keponakan Tante Nita yang sudah yatim piatu. Tante Sari hanya ingin melihat kondisi keponakannya saja, bukan meminta Tante Nita untuk mengurus mereka sepenuhnya. Namun, Tante Nita menolak dengan halus.

"Maaf, Tante Sari, aku sedang sangat sibuk hari ini," jawab Tante Nita dengan suara ceria. "Aku harus menemani Nyonya Hani pergi ke pesta ulang tahun temannya."

Tante Sari merasa kecewa, tapi dia mengerti bahwa Tante Nita selalu sibuk dengan kegiatan sosial dan pekerjaannya yang beragam. Meskipun begitu, dia tidak bisa menyembunyikan perasaan kesalnya.

"Hari ini adalah hari libur, Nita. Tidakkah kamu ingin meluangkan waktu untuk mengunjungi mereka? Mereka sangat merindukanmu sebagai bibi mereka," kata Tante Sari dengan suara lembut.

Tante Nita terdiam sejenak. Dia memang mencintai keponakannya, tapi dalam hati, dia merasa bahwa mengurus anak-anak yang bukan darah dagingnya sendiri bukanlah tanggung jawabnya. Dia merasa bahwa dia memiliki hak untuk memilih bagaimana cara dia ingin menghabiskan waktu dan energinya.

"Maaf, Tante Sari, aku benar-benar tidak bisa," ujar Tante Nita akhirnya kepada kakaknya. "Anak kandungku saja tidak terurus, bagaimana aku bisa mengurus anak orang lain?"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline