Lihat ke Halaman Asli

Yovinus

laki-laki

Kuntilanak Melubangi Perahu

Diperbarui: 9 Juni 2020   21:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

http://sharethisya.blogspot.com/2015/06/cerita-misteri-komunikasi-dengan.html

Sebuah kisah nyata yang terjadi pada jaman Kesah, yaitu jaman yang keempat dalam tradisi Dayak Dohoi Uut Danum di Kalimantan. Kisah ini tentang lima orang pemuda yang dikejar dan dimangsa oleh kuntilanak sewaktu mereka bekerja dalam hutan belantara yang lebat dan jauh dari pemukiman penduduk.

Lima orang anak muda ini masing-masing berusia sekitar dua puluh tahunan, pergi mosan untuk mencari ikan di sungai-sungai di dalam hutan. Mereka sudah berada di sana sekitar semingguan dan sudah cukup banyak ikan yang mereka peroleh. Ikan ikan ini mereka dapatkan dengan cara di pukat dan di jala. Untuk proses pengawetannya mereka salai dengan mengunakan api sampai ikannya kering dan hasil akhirnya bisa langsung di makan.

Suatu hari, mereka berlima kedatangan seorang wanita yang cantik sekali. Tubuhnya tinggi langsing, rambut subur hitam lebat panjang terurai, kulit putih mulus bening kinclong dan bicaranya lemah lembut.  

Senyum dan tawanya sungguh memikat, sehingga mustahil para pria hidung belang tidak jatuh cinta padanya.  Empat orang pemuda itu langsung jatuh hati dan berusaha menarik perhatian sang gadis. 

Hanya seorang pemuda saja yang tidak menunjukan ketertarikannya, bahkan dia mengingatkan kawan-kawannya untuk hati-hati. Karena menurut pemikirannya, mustahil seorang gadis bisa tiba-tiba berada di dalam hutan jauh dari kampung. 

Gadis mana lagi yang berani mati berjalan sendirian dalam hutan belantara. Tetapi keempat kawannya tidak perduli. Mereka sudah sangat terbius oleh kecantikan sang gadis, nafsu birahi mereka sudah naik ke ubun-ubun, sehingga segala kejanggalan itu tidak mereka perhatikan lagi dan sekarang mereka benar-benar sudah kehilangan akal sehat. 

Bahkan mereka marah karena selalu diingatkan untuk hati-hati oleh kawan mereka ini. Padahal si pemuda ini sangat yakin jika wanita itu adalah jelmaan dari Tomallui Llahai atau Kuntilanak.

Sang gadis pun mau saja digoda mereka, di colak-colek juga tidak menolak, di pegang-pegang tangannya pun hanya tertawa saja. Bahkan dia manut saja ketika kawannya berempat mengajaknya untuk tidur di pondok mereka malam itu. 

Sang pemuda yang masih berpikiran waras itupun diam saja, bahkan dia tidak menunjukan wajah tidak senang ataupun iri. Kebetulan pondok mereka di buat agak tinggi untuk menghindari serangan binatang buas, sehingga di bawahnya orang-orang masih bisa berdiri tegak. 

Kawannya empat orang itu tidur di dalam sorengap atau pondok bersama si gadis misterius, sementara pemuda yang satu orang ini lebih memilih di bawah saja, alasannya karena pondok itu hanya pas untuk tidur bagi lima orang, jadi biarlah dia yang mengalah, katanya.

Meskipun bulan bersinar terang di langit, tetapi karena mereka berada di dalam hutan yang pepohonannya sangat sangat lebat, maka sinar bulan tidak terlalu berpengaruh terhadap kegelapan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline