Tawuran, Cara Baru Mencari Cuan?
Belakangan ini, tawuran remaja sudah makin nggak masuk akal. Kalau dulu, tawuran identik sama masalah harga diri atau dendam antar sekolah, sekarang tren tawuran malah jadi ajang cari cuan! Di berbagai berita, dari Detik, Radar Bogor, sampai IDN Times, semua ngasih info tentang gimana tawuran ini dijadiin konten live demi dapetin uang. Gila, kan?
Tawuran Masa Kini: Demi Cuan?
Nah, bayangin aja, remaja-remaja ini rela berantem, luka-luka, bahkan mungkin sampe kehilangan nyawa, cuma demi beberapa rupiah dari live streaming. Nggak kebayang kan? Miris banget ngelihat generasi muda kita yang terjebak dalam dunia kekerasan demi materi. Ini jelas nunjukin betapa rusaknya nilai-nilai yang dianut sama mereka.
Kalau kita ngelihat lebih dalam, fenomena ini nggak cuma soal anak-anak nakal yang pengen terkenal atau dapet duit instan. Ini lebih dalam dari itu. Ini nunjukin kegagalan sistem pendidikan dan nilai-nilai sosial yang ditanamkan dalam masyarakat kita.
Kegagalan Sistem Pendidikan
Sistem pendidikan yang seharusnya jadi pondasi pembentukan karakter malah gagal total. Bukannya menghasilkan generasi yang berkualitas dan berakhlak, malah makin banyak yang tersesat. Pendidikan nggak lagi tentang moral dan etika, tapi lebih ke arah akademis dan prestasi. Nilai raport jadi lebih penting daripada nilai kehidupan.
Sekolah, yang seharusnya jadi tempat belajar menghargai perbedaan dan mengembangkan empati, malah jadi tempat persaingan yang nggak sehat. Anak-anak dipaksa untuk bersaing satu sama lain, bukan untuk tumbuh bersama. Akibatnya, banyak dari mereka yang kehilangan arah dan akhirnya mencari pelampiasan di luar sekolah, termasuk lewat tawuran.
Islam: Solusi Kaffah
Islam, sebagai agama yang sempurna, menawarkan solusi menyeluruh alias kaffah untuk masalah ini. Pendidikan dalam Islam nggak cuma fokus pada akademis, tapi juga akhlak dan ibadah. Tujuan utama pendidikan dalam Islam adalah membentuk manusia yang taat kepada Allah dan berguna bagi umat.
1. Tujuan Hidup yang Jelas