Lihat ke Halaman Asli

Belajar Media Internet dari KOMPAS

Diperbarui: 30 Agustus 2018   09:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Lazimnya, wartawan yang tumbuh besar sebelum tahun 1980 menyelesaikan setiap tulisan mereka dengan mesin tik. Jika tulisan mereka mendapat coretan dari editor, terpaksa tulisan diketik ulang dari awal. Itu hal yang lumrah menjadi bagian dari kerja wartawan. 

Sulit rasanya membayangkan kelumrahan itu terjadi sekarang ini. Mengetik ulang kembali berita dari awal dengan mesin tik rasanya mustahil. Tapi, itulah kelumrahan itu.

Mantan wartawan Kompas Mamak Sutamat menceritakan kisah perubahan dari era mesin tik ke komputer dalam bukunya "Kompas Perkasa karena Kata".Di redaksi harian Kompas, hingga 1986, komputer sebagai pengganti mesin tik masih merupakan barang mewah. 

Mamak menuturkan, satu-satunya komputer yang ada di redaksi Kompas saat itu dipakai oleh Manajer Redaksi Raymond Toruan. Dengan komputer itu Raymond mencatat segala hal rahasia, terutama gaji karyawan.

Mulanya, tugas-tugas itu dikerjakan Raymond dengan desktop komputer di rumahnya. Jika ada data yang dibutuhkan di kantor, ia harus balik ke rumah. Karena dipandang merepotkan, akhirnya dibelilah sebuah laptop.

Pada tahun 1987 sebenarnya sudah mulai muncul ide untuk alih teknologi dari mesin tik ke komputer. Sekretaris Redaksi kala itu, Azkarmini Zaini, beberapa kali mengadakan pelatihan komputer kepada awak redaksi.

Namun, di ujung dunia mana pun, kata Mamak, perubahan selalu tidak mudah, termasuk perubahan cara mengetik berita dari mesin tik ke komputer. Banyak wartawan tetap lebih senang mengetik dengan mesin tik.

"Mereka yang mengetik dengan komputer, tulisannya ditolak oleh para penyunting. Alasannya, para penyunting gaptek mengedit berita di layar komputer," tutur Mamak.

Pada tahun 1987 ada empat komputer System-6 yang dipinjamkan percetakan. Selanjutnya, pada Februari 1988 kembali ditempatkan dua komputer XT. Perlahan, sedikit demi sedikit mulai ada wartawan yang menyentuh komputer-komputer itu untuk menulis berita.

Demikianlah, perlahan semua wartawan akhirnya bekerja dengan komputer. Tidak ada lagi bunyi berisik mesin tik.

Sejarah Internet




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline