Lihat ke Halaman Asli

Globalisasi? Apa Solusinya??

Diperbarui: 4 April 2017   17:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Globalisasi merupakan kondisi terjadinya perubahan di berbagai aspek kehidupan manusia yang terjadi secara cepat dan mendunia. Globalisasi tersebut dipicu dan dipercepat dengan adanya keterbukaan informasi dan perkembangan IPTEK. Globalisasi ini memiliki dampak dengan meningkatnya tuntutan standar kompetensi yang harus dimiliki setiap orang. Oleh karena itu, dalam menghadapi globalisasi yang lebih berperan untuk mencapai kesuksesan yaitu kekuatan daya pikir, seperti kecerdasan, kreativitas, dan inovasi.

Globalisasi memiliki beberapa indikator, yaitu:

1.Cepatnya perkembangan IPTEK

2.Keterbukaan informasi

3.Persaingan di berbagai bidang usaha

4.Pergeseran budaya dan politik

5.Standarisasi kualitas secara global

Dampak dari adanya globalisasi antara lain:

1.Modernisasi melawan kesiapan mental masyarakat

2.Negera yang kuatlah yang akan mampu menguasai teknologi dan informasi

3.Semakin lebarnya kesenjangan ekonomi dan social

4.Adopsi kultur yang berdampak positif dan negatif

5.Tuntutan yang semakin besar terhadap tuntunan kompetensi pendidikan

6.Semakin tingginya ketergantungan masyarakat terhadap teknologi

Globalisasi juga terjadi di Indonesia. Lalu, apa dampak yang ditimbulkan dengan adanya globalisasi di Indonesia ini?

1.Dampak Positif


  • Informasi semakin mudah didapatkan
  • Semakin terbukanya peluang untuk meningkatkan kompetensi
  • Meningkatnya kesadaran sikap profesionalisme
  • Meningkatnya kreativitas dan inovasi dengan semakin terbukanya iptek
  • Masyarakat semakin kritis

2.Dampak Negatif


  • Kekalahan dalam persaingan global
  • Ketergantungan terhadap Negara lain
  • Cenderung menjadi penikmat (konsumen) dalam perdagangan
  • Pergeseran budaya timur ke barat
  • Berkembangnya sikap egois, hedonisme, mau menang sendiri, anarki, dan sikap negative lainnya
  • Menurunnya rasa nasionalisme
  • Berpikir secara instan, masa bodoh, dan mudah menyerah

Dengan adanya dampak negatif dari globalisasi ini, maka harus ada penyeimbang agar masyarakat tidak sepenuhnya terpengaruh dengan dampak negatif tersebut, yaitu:

·Kecintaan terhadap budaya nasional masih terasa di lingkungan masyarakat

·Nila-nilai spiritual masih sangat berpengaruh dalam masyarakat

·Masih bertahannya sikap gotong royong, peduli kepada masyarakat, dan hormat kepada orang yang        lebih tua

Dengan adanya globalisasi ini, masih ada yang menjadi tantangan bagi berat bagi masyarakat di Indonesia. Tantangan tersebut yaitu kondisi masyarakat pendidikan dan usaha yang kurang kondusif. Lalu, apa yang menyebabkan hal ini masih menjadi sebuah tantangan?

1.Sumber daya manusia yang kurang siap pakai karena links & match antara pendidikan dengan lingkungan usaha tidak sesuai harapan

2.Kurangnya pembinaan soft skill kepada siswa atau mahasiswa

3.Adanya gab besar antara tujuan pendidikan dan industri

Oleh karena itu, dibutuhkan penyeimbang antara lingkungan pendidikan dengan dunia usaha di Indonesia. Kondisi penyeimbang tersebut yaitu

1.Sumber daya masunia yang memiliki potensi tinggi masih tersedia

2.Peluang kerja masih terbuka lebar

3.Meningkatnya kepedulian dunia usaha terhadap dunia pendidikan

Apakah yang dapat dijadikan solusi dalam masalah ini? Nilai-nilai olimpisme dapat dijadikan sebagai alternatif solusinya. Apa sajakah nilai-nilai olimpisme itu??

1.Living Respect

Dengan adanya sikap menghormati, maka:

·Kecintaan terhadap budaya bangsa akan meningkat

·Meningkatnya kepedulian terhadap sesame

·Selalu ingin bersikap positif

·Saling ,enghargai perbedaan

2.Living Excellent

Dengan adanya sikap prestatif, maka:

·Masyarakat tidak akan mudah menyerah

·Tidak mudah merasa puas dan selalu bekerja keras

·Melihat tantangan sebagai peluang

·Masyarakat akan semakin dinamis, kreatif, inovatif, dan selalu ingin berkarya dan belajar

Sikap prestatif ini, sesuai dengan filosofi “Citius, Altius, dan Fortius” (lebih cepat, lebih tinggi, lebih kuat). Filosofi tersebut bermakna bahwa sebuah bangsa akan lebih maju jika masyaraktnya selalu ingin lebih cepat dalam belajar, lebih tinggi dalam target prestasi, dan memiliki kekuatan sumberdaya yang lebih baik.

3.Living Fair Play

Dengan adanya sikap ini, maka:

·Semakin tinggi sikap sportifitas

·Dapat meminimalisasi penyakit masyarakat (KKN)

·Mengurangi budaya malas dan instan

·Menghargai kejujuran

Dengan penjabaran tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa globalisasi memiliki dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Untuk memerangi sikap negative tersebut, maka nilai-nilai olimpisme dapat dijadikan solusinya. Sehingga kita dapat menjadikan globalisasi ini menjadi peluang untuk menjadi yang lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline