Pandemi Covid-19 menjangkiti ratusan ribu korban jiwa hingga hari ini, ribuan orang pun telah kehilangan nyawa akibatnya. Negara-negara di dunia bergegas agar penyebaran covid-19 dapat segera diturunkan berbagai langkah strategis pun diambil. Tak hanya langkah strategis, yang menentukan keberhasilan penurunan penyebaran covid-19, ketegasan seorang pemimpin juga diperlukan dalam menghadapi pandemic covid-19 yang amat pelik.
Di Indonesia, pemerintah pusat memberlakukan pembatasan sosial atau physical distancing yang ketat, pelaksanaanya dilakukan oleh berbagai instansi dan dipimpin oleh gugus tugas penanggulanan covid-19. Daerah lain di Indonesia juga melakukan hal yang sama, bahkan lebih tegas, seperti pemberlakuan lockdown lokal di Tegal, pembatasan akses jalur darat di Sulawesi, dan lockdown mandiri oleh warga desa di Sleman. Hal yang sama juga dilakukan oleh Kabupaten Berau di Kalimantan Timur.
Bupati Berau, H. Muharram, memberikan pernyataan lewat akun instagramnya yang mengatakan bahwa diberlakukannya pembatasan akses bagi pergerakan orang di pintu-pintu masuk di Berau. Pembatasan akses bagi orang ini berlaku untuk jalur-jalur dari darat, laut maupun udara.
Hal ini dilakukan setelah melakukan musyawarah bersama forum pimpinan daerah dan, setelah mencermati situasi dan kondisi terkini mengenai penyebaran virus covid-19 di Indonesia. Meskipun belum ada kasus positif covid-19 di Berau, langkah preventif terus dilakukan, guna menghindarkan wabah masuk ke Berau. M\
eskipun diberlakukan pembatasan, Bupati Berau, H. Muharram, menegaskan bahwa akses terhadap logistik dan barang tetap berjalan dan diperbolehkan. Hal ini untuk memberikan kepastian dan ketenangan kepada warga, bahwa kebutuhan pokok, dan sembako tetap dapat terpenuhi selama masa pembatasan berlangsung.
Tentu kita mendukung kebijakan yang dipilih oleh Bupati Berau, dalam rangka melindungi warganya dari pandemi covid-19. Harapannya tentu saja, pandemi ini akan segera berlalu dan warga dapat kembali beraktiviitas seperti biasa tanpa dihinggapi rasa cemas dan takut akan kesehatan dan hidupnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H