Pada ajang penghargaan Adipura tahun 2018 silam, Kabupaten Berau telah berhasil menyabet penghargaan tersebut untuk kategori kota kecil. Sungguh sebuah pencapaian yang luar biasa, karena bukan main-main untuk bisa mendapatkan penghargaan tersebut. Adipura atau penghargaan dalam bidang kebersihan serta pengelolaan lingkungan membutuhkan kerja bersama dari berbagai elemen masyarakat, warga sipil dan juga ASN (Aparatur Sipil Negara).
Bupati Berau, H. Muharram memang menargetkan untuk meraih penghargaan, karena mendapat penghargaan ini menandakan dua hal, sebuah prestis, dan juga kebersihan serta tata lingkungan yang baik.
oin-poin yang dinilai dalam penghargaan ini adalah kebersihan jalan kota, taman kota, serta pengelolaan TPA (Tempat Pembuangan Akhir).
Hal tersebut yang menjadikan Muharram beserta jajaran sangat memberi perhatian pada beberapa TPA yang tersebar di penjuru kabupaten, mengenai kebersihan, penataan dan juga pengelolaan.
Membuahkan hasil, upaya yang sudah dilakukan dalam kurun waktu lebih dari satu tahun itu akhirnya membahagiakan dan membanggakan seluruh warga Berau.
Awal 2019 silam, ketika piala penghargaan tersebut sampai di Bumi Battiwakal, seluruh warga masyarakat turun ke jalan untuk mengarak dan menyambut hasil kerja keras bersama tersebut.
Arak-arakan keliling kota tersebut melalui rute Jalan Marsma Iswahyudi, Gatot Subroto, Pulau Sambit, Pemuda Ahmad Yani, Milono dan selesai di halaman kantor bupati.
Bupati Muharram saat pawai telah selesai mengungkapkan rasa syukurnya atas capaian bersama ini yang tidak mungkin terwujud jika dikerjakan satu arah.
Beliau juga mengimbau agar setelah mendapat penghargaan ini, warga bisa lebih nyaman dan bahagia karena kota sudah tertata dan bersih, yang untuk selanjutnya agar terus dijaga. Karena upaya menjaga dan menata lingkungan adalah upaya berkepanjangan yang menjadi tanggung jawab kolektif. 'Adipura hanyalah bonus, kebersihan dan penataan lingkungan yang harus kita jaga' pungkasnya.