Lihat ke Halaman Asli

Mentari Pagi Berau

Peace for all

Teknik Pemupukan Tak Tepat Sebabkan Pencemaran Sungai Segah, Berau

Diperbarui: 1 Februari 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Awal tahun ini, warga Berau kembali dikejutkan dengan pemandangan yang sempat terjadi pada 2016 silam. Air Sungai Segah kembali berwarna hijau, yang menunjukkan bahwa ia telah tercemar. Para petani ikan keramba pun mengeluhkan hal ini dan langsung memohon pada dinas terkait serta Bupati Berau, H. Muharram untuk disikapi lebih lanjut.

Muharram sendiri ketika pertama kali mendapat info mengenai air Sungai Segah yang berubah menjadi kehijauan pada 4 Januari lalu, langsung menuju lokasi dan berkoordinasi dengan pihak lain mengenai perkiraan penyebab dan langkah tepat yang harus diambil. Kewenangan tertinggi sebetulnya memang dipegang oleh pemerintah provinsi, yang bisa menindak lebih tegas pelaku usaha tersebut.

Dugaan sementara mengenai penyebab tercemarnya air Sungai Segah adalah akibat pemupukan berlebih yang dilakukan oleh perusahaan sawit. Lahan sawit tersebut memang terletak di bantaran sungai. Sehingga ketika musim kemarau, dilakukan pemupukan, kemudian saat musim hujan, pupuk berlebih tersebut mengalir bersama air hujan menuju ke sungai.

Dugaan kedua adalah tentang teknik pemupukan yang dilakukan. Umumnya untuk memberi pupuk pada sawit, pupuk akan ditanam di tanah. Namun yang terjadi pada kasus ini adalah pupuk diberikan dengan cara ditabur di permukaan tanah, sehingga mudah untuk terbawa angin maupun air ke mana-mana dan menyebabkan pencemaran lingkungan seperti di Sungai Segah.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline