Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswi KKN UNDIP Melakukan Edukasi Bahaya Self-Diagnose dan Pentingnya Menjaga Keharmonisan Keluarga sebagai Program KKN

Diperbarui: 14 Agustus 2020   12:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selama masa pandemi COVID-19 ini, Pemerintah memberlakukan self-quarantine guna memutus rantai penyebaran COVID-19. Pemerintah juga meminta seluruh warga untuk melakukan seluruh kegiatan seperti bekerja, belajar, dan beribadah dari rumah. Hal ini menyebabkan perusahaan, perkantoran, sekolah, dan universitas memberlakukan kegiatan work from home atau bekerja dari rumah menggunakan sistem daring. Begitu pula dengan kegiatan KKN yang diadakan oleh Universitas Diponegoro. Konsep KKN di desa sendiri merupakan konsep yang dapat diterapkan selama masa pandemi COVID-19 ini. Mahasiswa diminta untuk merancang program KKN yang akan dikerjakan dengan bertemakan SGDs dan COVID-19.

purple-yellow-blue-and-pink-disease-prevention-coronavirus-awareness-poster-5f361975297d683ab53e75e4.jpg

Mentari Tarigan, Mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro yang mengikuti KKN ini melakukan kegiatan edukasi bahaya self-diagnose dan edukasi mengenai pentingnya meningkatkan keharmonisan keluarga selama masa pandemi COVID-19. Program edukasi mengenai bahaya self-diagnose dipilih Mentari karena masih banyaknya orang yang belum memahami urgensi dari mental illness mengakibatkan banyaknya orang yang melakukan self-diagnose. Padahal, self-diagnose dapat mengakibatkan berbagai macam dampak buruk. Untuk itu, Mentari memilih program edukasi mengenai bahaya self-diagnose terhadap mental illness guna mengurangi adanya self-diagnose.

Sedangkan untuk program edukasi mengenai pentingnya meningkatkan keharmonisan keluarga selama masa pandemi COVID-19 dipilih Mentari karena Pada masa pandemi ini, pemerintah menetapkan kegiatan kerja dari rumah atau work from home dengan harapan dapat memutus rantai penyebaran COVID-19. Dengan adanya work from home, banyak keluarga yang biasanya jarang berkumpul di rumah karena memiliki kesibukan masing-masing menjadi selalu berkumpul bersama keluarga. Untuk itu, Mentari memanfaatkan moment ini sebagai waktu untuk meningkatkan kualitas hubungan antar anggota keluarga.

infografis-mentari-5f3619cd297d685d830bd193.jpg

Edukasi mengenai bahaya self-diagnose dilakukan Mentari dengan menempelkan poster di beberapa tempat yang sering dikunjungi warga seperti warung dan tempat ibadah. Sedangkan untuk Edukasi mengenai bahaya self-diagnose dilakukan melalui group whatsapp yang berisikan warga sekitar. Kegiatan yang diangkat Mentari ini mendapat antusias dari warga, dan berjalan dengan baik sesuai dengan rencana awal.

Penulis: Mentari Kristy Tarigan/ Fakultas Psikologi/ Universitas Diponegoro




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline