[caption id="attachment_128022" align="aligncenter" width="567" caption="Seharusnya uang yang kita miliki terus berkembang"][/caption]
Sudah beberapa hari ini saya bergabung dengan Kompasiana, tapi baru kali ini bisa memposting tulisan ... haduwhh malu-maluin dwehhh .... Kebetulan memang lagi BETE dan juga provokasi seorang kompasianer (Mba Cucu Caswati, makasih yaghh buat provokasinya) maka dengan Bismillah saya beranikan diri untuk mulai menulis. Karena saya masih Newbie, mohon jangan ditertawakan tulisan saya ini, apalagi dimaki-maki, nanti saya tidak mau nulis lagi, hihiiiiii ...
Sebagai seorang istri sekaligus ibu rumah tangga, seringkali saya merasa bosan dengan pekerjaan yang itu-itu saja (DAPUR-SUMUR-KASUR), rasanya menjemukan sekali, dan kalau sudah bosan seperti itu rasanya ingin mati saja ... hehe ... (enggaklah!!! ... Enggak salah maksudnya). Dengan berKompasiana ini mudah-mudahan ada sedikit variasi dalam hidup saya ini sekaligus bisa berbagi dan mencari sahabat di Kompasiana ini. Adakah orang yang mau bersahabat dengan saya?(Jika ada yang mau mohon tunjuk tangan!)
Sebenarnya si Bapak bukan orang yang rewel, beliau tidak pernah melarang saya mencari kesibukan di luar rumah untuk menghilangkan kejemuan. Beliau juga tidak pernah marah jika saya biarkan rumah kotor berantakan seperti kapal pecah, karena memang saya bukan orang yang senang dengan pekerjaan rumah. Sejak kecil sampai besar semua pekerjaan saya ditangani oleh ibu, termasuk urusan mencuci baju saya sendiri ibu yang menangani. Saya juga tidak pernah membantu ibu memasak di dapur, ya sutralahhh ga usah di anggep. Begitupun saat kuliah, untuk mencuci baju saya pun mengupahkan pada bibi cuci dekat kontrakatan saya karena saya tidak bisa mencuci baju. Jadi jangan heran jika kemalasan saya terbawa-bawa sampai sekarang meskipun sudah bersuami ... hehee (jangan ditiru yah ...).
Di awal-awal menikah yang mencucikan baju saya juga suami, sekaligus yang memasak dan yang mencari uang. Saya hanya bisa menyapu, itupun tidak bisa bersih sebagaimana selayaknya seorang perempuan menyapu. Untungnya si Bapak bener-bener sabar, beliau yang mengajari saya pelan-pelan cara menyelesaikan pekerjaan rumah tangga. Pokoknya saya benar-benar seperti ratu saat itu. Capek dehhhh kata si Bapak.
Satu hal lagi yang sering membuat saya terjebak dengan kebosanan, yaitu masalah finansial. Karena tidak selamanya urusan finansial lancar, maka saat keuangan sedang seret, saya jadi tidak bisa keluyuran untuk menghilangkan kebosanan itu. Ujung-ujungnya saya hanya tidur seharian di rumah, tidak mandi, tidak makan dan tidak melakukan pekerjaan apapun sebagai wujud protes dengan keadaan.
Untungnya sejak tahu Kompasiana dari suami, saya jadi sering membaca tulisan-tulisan disini jika sedang bosan, ternyata isinya banyak yang menarik sekaligus menambah pengetahuan. Dari situ lama-lama saya jadi agak akrab dengan internet, lalu saya mulai mencari-cari bisnis online yang bisa dilakukan oleh seorang ibu rumah tangga seperti saya sekaligus bisa saya lakukan dari rumah.
Ternyata tidak mudah mencari bisnis online yang benar-benar menguntungkan dan gampang dijalankan, sebagian besarnya adalah MLM yang sejak dulu tidak pernah menarik perhatian saya, dan sebagian lainnya mungkin adalah penipuan. Saya pun urung untuk menjalankan bisnis online.
Selang beberapa waktu sayapun mencari-cari lagi bisnis online apa sebenarnya yang bisa saya jalankan, akhirnya saya bertemu dengan istilah FOREX yang konon katanya bisa membuat orang kaya seketika sekaligus bisa membuat orang kaya jatuh melarat seketika itu juga. Sayapun menjadi tertantang dan mulai belajar secara otodidak seperti apa FOREX itu sebenarnya. Hasilnya? Otak saya serasa jungkir balik karena enggak bisa juga paham tentang FOREX itu seperti apa, bahkan untuk mencari tahu istilah-istilah yang berkaitan dengannya saja saya sudah merasa pusing tujuh keliling. Untungnya di rumah ada persediaan puyer 16, sakit kepala sayapun hilang seketika ... hiihihiiiii ...
Tapi saya belum menyerah, saya terus saja searching di google yang super cerdas menurut saya tentang bisnis online yang bener-bener cocok untuk saya dan mudah untuk di jalankan oleh saya, sampai akhirnya saya bertemu dengan HYIP System Company. Waduhhhh makanan apaan tuh? Sejenis Bakso atau Bakmi lahhh gituuuhhh ... heheeee ...
HYIP System Company adalah perusahaan yang terjun di FOREX baik yang berupa pasangan mata uang maupun yang berupa emas yang menawarkan paket investasi dengan sistem bagi hasil. Dan sistem bagi hasilnya ini sangat menguntungkan karena jauh lebih besar dari Deposito manapun yang ada di seluruh Bank di Indonesia. Menurut saya sih ini sangat menguntungkan untuk seorang ibu rumah tangga seperti saya, karena akhirnya bisa juga saya memiliki pendapatan pribadi di luar jatah bulanan dari suami ... hehee ... Namun harus berhati-hati juga karena banyak situs-situs yang mengaku HYIP company nyatanya adalah Scam.
HYIP Company yang saya ikuti menawarkan profit 15 – 35 persen perbulan atau 180 – 420 persen pertahun. Ditambah bonus sponsorisasi kalau kita mau ikut mempromosikan, kalau tidak juga tidak mengapa. Masa kontraknya satu tahun. Setelah masa kontrak selesai semua uang yang kita investasikan akan dikembalikan secara utuh. Namun jika masa kontraknya belum selesai kita tidak bisa mengambil uang kita itu. Sangat menggirukan bukan?
Saya ilustrasikan seperti ini : Jika kita menginvestasikan dana sebesar 50 juta rupiah dengan masa kontrak satu tahun. Maka setiap bulan kita akan mendapatkan profit share sebesar 7.5 juta sampai 17.5 juta perbulan. Kok bisa yah??? Darimana perusahaan bisa berbagi keuntungan sebesar itu kepada kita?
Kita tidak perlu heran dengan profit yang sebesar itu. Sebenarnya, dana kita itu jika di tradingkan di FOREX secara langsung bisa menghasilkan keuntungan sebesar itu dalam satu kali trading. Dalam satu bulan kita bisa melakukan berpuluh-puluh kali trading sehingga profit perbulan yang seharusnya bisa kita dapat bisa berpuluh kali lipat. Namun masalahnya kitakan tidak mengerti FOREX, bisa-bisa uang kita melayang begitu saja saat terjadi Loss. Dengan bantuan HYIP Company yang sudah berpengalaman, uang kita dikelola oleh mereka dan mereka berbagi profit dengan kita. Sebenarnya mereka cuman sedikit lho ngasih keuntungan ke kita selaku investor, tapi kita pun harus tahu diri bahwa ilmu dan pengalaman yang mereka miliki juga sangat mahal. Jadi cukup adil kan dengan profit share sebesar itu?
Namun saya sarankan kepada ibu-ibu, bapak-bapak dan semua kompasianer yang membaca tulisan ini agar jangan langsung percaya begitu saja, karena sayapun tidak langsung percaya begitu saja dengan tawaran yang menggiurkan itu. Berminggu-minggu saya melakukan investigasi terhadap HYIP Company yang akan saya ikuti itu. Mulai dari keabsahan situsnya, alamatnya, pemilik dan pengelolanya, saya juga mencari tahu adakah kasus yang pernah dilakukan oleh situs itu maupun pemiliknya di forum-forum diskusi dunia maya. Dan ternyata semuanya tidak bermasalah.
Namun tidak sampai disitu, suami saya pun melacak keberadaan kantornya. Di situs itu ada salah satu kantor cabangnya yang berada tidak jauh dari kediaman saya. Bahkan saya suruh juga suami saya itu mencari tahu rumah pemilik kantor cabang dan menemukannya. Maka semakin menguatlah kepercayaan saya pada situs itu. Setelah itu saya pun menambahkannya sebagai seorang teman di FB saya. Dan ternyata, Bapak itu sangat ramah dan terbuka saat di ajak chat di FB. Tidak hanya itu saja, jika kita investasi dengan nominal 50 juta, ada MoU yang ditandatangani pemilik di atas materai. Untuk keamanan dana kita sendiri, dana yang kita investasikan sudah dilindungi oleh asuransI AXA MANDIRI, jadi semakin aman dan tenanglah kita berinvestasi sementara profit share mengalir ke rekening kita setiap bulannya. Dengan sekali gesek menggunakan ATM maka saya dan ibu-ibu juga bisa shopping setelahnya ... heheeee ....
Kalau ibu-ibu tertarik (Bapak-bapak juga boleh kok, bahkan kaum remaja juga boleh karena ada banyak pilihan paket investasi mulai dari 300 ribu, 1 juta, 5 juta, 10 juta dan seterusnya) silahkan saja REGISTRASI. Setelah registrasi kita akan mendapat informasi lebih lengkap yang dikirim melalui email dan langsung menjadi Free member, setelahnya jika kita tidak jadi atau tidak mau investasi juga tidak mengapa. Karena memang tidak ada paksaan dan tidak ada iming-iming yang muluk-muluk di situs itu. Setelah registrasi, paling tidak kita mendapat tambahan informasi bagaimana kita bisa mendapatkan PASSIVE INCOME dari bisnis online ini.
Sesuai dengan motto Kompasiana : Sharing, Connecting maka sayapun menshare pengalaman saya ini kepada pembaca Kompasiana sekalian. Siapa tahu ada yang memiliki latar belakang seperti saya sebagai seorang ibu rumah tangga namun ingin memiliki penghasilan sendiri di luar gaji suami. Dengan demikian tulisan saya ini bisa memberi manfaat.
Untuk Registrasi ke situs yang saya maksud di atas, maka anda bisa mengkliknya DISINI, mudah-mudahan apa yang saya ulas bermanfaat.
Salam Persahabatan dari saya yang ingin memiliki sahabat di Kompasiana ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H