Lihat ke Halaman Asli

Oughh... Bapak Presidentt

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Oughh... Bapak Presiden...
Presiden Republik sebagai manifestasi Maharaja Nusantara (sebelum republik), yang disematkan gelar dari Satria hingga Begawan di dadanya, sehingga berwibawa besar dan berkesaktian mandraguna tinggi sesuai pada masanya. Lancanglah kami ketika kami ini mengingatkanmu, mengingat kerakyatan kami ini. Tetapi nabi yang biasanya ada mengingatkan pun tak hadir-hadir, sedang kami lama menunggu. Entah dimana nabi itu mungkin sudah bosan  atau sedang disingkirkan/ditolak karena "tidak-sama" dan kuno dan menyesatkan.

Oughh... Bapak Presiden...
Ingatkanlah pada kami siapa/apa sesungguhnya jatidiri bangsa ini? Jika katanya dahulu bangsa ini adalah bangsa yang elok dan dahsyat, lalu kemana warisan leluhur bangsa yang besar itu?

Sepertinya perpecahan sedang membayang-bayangi negeri ini, bukan saja pada mahkotamu. Jika benar akan terjadi maka bukan saja jiwa Maharaja titipan para raja dan tua-tua negeri ini yang akan mati, bumi yang rakyatmu injak pun akan mati!


Kembalilah yaa Maharaja...
Pada kebesaran warisan darahjuang para pahlawan ya rakyatmu. Kembalilah pada gamabudi (budipekerti) kebanggaan sejati bangsa ini, yang tidak dimiliki oleh bangsa-bangsa lain, yang kemudian telah terbukti melahirkan PANCASILA dengan mengatasi keinginan-keinginan dari berbagai dogma-dogma bangsa lain yang hendak dijejalkan didalamnya, yang akhirnya terbukti mampu mewadahi semua jenis jerih payah pengembaraan jiwa&pikiran manusia manapun tentang keyakinan pada tuhannya masing-masing.

Harap kami, di republik yang diwariskan kakek-nenek-moyang ini, semoga masih "beragama" PANCASILA, sebagai wadah yang paling luhur nan bijaksana bagi dogma-dogma dari bangsa-bangsa manapun yang berkunjung bahkan menetap di negeri ini. Dalam rasa syukur bergetarlah pujian dari jiwa-jiwa kami, sungguh elok sekali negeri bangsaku ini, sungguh dahsyat warisan leluhurku, negeri dengan 5 Kota (PANCASILA), negeri yang akan menjadi teladan/rujukan bagi bangsa-bangsa di dunia yang pada kerepotan dengan komuni-komuni rakyatnya yang pada berlomba-lomba untuk mengunggulkan dogmanya (tuhannya) masing-masing. Semoga bangsa ini segera sembuh dari sakitnya.

Salam.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline