Lihat ke Halaman Asli

Masih Menunggu

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

seperti kemarin

setumpuk harap

kugantungkan pada doa

di sepertiga malam yang gigil

kuketuk pintu rumah

dan kupencet nomor telepon-Mu

setiap waktu

karena rasa rindu

dan inginku yang menderu

aku masih menunggu

bersimpuh di atas sajadah penuh peluh

bersulam benang kristal dari mataku

mengharap ridho dan sapa lembut-Mu

wahai Penyejuk hatiku!

Cirebon, 01 Agustus 2012




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline