Lihat ke Halaman Asli

Baim dan Batu

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1357393937463380860

Jum'at sore aku dapat undangan rembug RW membahas anggaran 2013. Di undangan tercantum jam 19.00 aku datang setelah sholat Isya jam 19.30 langsung disambut pak RW yang telah datang telebih dulu. Sambil nunggu undangan yang lain aku ngobrol dengan Ibu TP PKK RW yang kebetulan duduk di sampingku.  Begitu wakil dari kelurahan datang, jam 20.30 acara baru dimulai.... Pertama dibuka sama pak RW l karena sekretaris RW tidak hadir, kemudian giliran ketua RT 01 sampai RT 08 memberikan masukannya tentang usulan anggaran 2013 dengan komposisi 10:5:3

  • 10 usulan untuk tingkat Kelurahan
  • 5 usulan untuk tingkat Kecamatan
  • 3 usulan untuk tingkat Walikota

Saat ketua LMK kasih usulan tentang pencegahan banjir di RW. 01 s/d RW. 07 menjadi priorotas utama, undangan yang lain ikut mendukung. Saat tiba giliranku diminta kasih usulan, aku mengusulkan:

  1. Pelatihan gratis bagi Pendidik PAUD di seluruh kelurahan (13 PAUD Non Formal)
  2. Pemberian tunjangan insentif bagi Pendidik PAUD Non Formal yang diambilkan dari POS Pemberdayaan Perempuan atau melalui BAZIS (karena honor Pendidik PAUD selama 5 tahun hanya 50.000 s/d 100.000 tiap bulan).
  3. Menghidupkan Karang Taruna masing-masing RW dengan pemberian bantuan peralatan tenis meja lengkap tiap RW.

Setelah acara ditutup dengan kesimpulan oleh Ketua RW, seorang Bapak ketua RT.03 bercerita kalau di RT nya sekarang ada dua kubu (kelompok) yaitu kelompok BAIM dan BATU. Akupun langsung bertanya, "Apa pak yang dimaksud BAIM dan BATU?".  Kata pak RT, "BAIM bukan pemain sinetron yang kecil menggemaskan di TV. Tapi, BAIM itu sebutan untuk Bapak Ibu Muda, sedangkan BATU Bapak Tua...". Aku pun tersenyum mendengar jawabannya, "Berarti aku termasuk BAIM dong pak...". Undangan yang lain pun tertawa... Setelah waktu menunjukkan pukul 21.30 aku  dan ibu ketua PKK RW pun pamitan.... Sampai di rumah suamiku masih menungguku sambil melihat TV favoritnya...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline