Singkat saja, ini adalah uneg2 saya tentang kisruh yang terjadi di persepakbolaan nasional. Timnas yg dulu udah jauh berbeda dg yg skrg, baik dari segi prestasi ataupun sistem managemen kepengurusan. Kenapa ? Dari segi kepengurusan yg dulu ISL dianggap tidak becus mengurus PSSI diganti oleh Johar Arifin dg IPL nya. Tapi apa yg terjadi ? Kompetisi semakin semrawut, bahkan terjadi dualisme kepengurusan dalam satu klub. Dari segi prestasi, jauh dan teramat jauh turun ke bawah daripada sebelumnya. Simak saja
pertandingan pertandingan lawan Timor Leste 'hanya' bisa menang 1-0, pdhl seharusnya bisa menang telak karena diatas kertas timnas kita bagaikan sudah diatas angin dan head to head kita jauh lebih unggul. Lalu pertandingan lawan Laos dg hasil seri 2-2, pdhl seharusnya kita bisa menang telak juga karena alasan seperti lawan Timor Leste tadi. Bukankah setip pemain selalu ingin membela timnasnya masing2kan ? Lalu kenapa mereka (punggawa timnas yg lama) sampai tdk mau bermain untuk timnas ? Jawabnya hanya mereka yg tahu. Untuk Bambang Pamungkas, saya salut dg anda karena bersedia membela timnas. Memang sekarang kepengurusan Djohar Arifin lah yg dianggap legal, tp demi kepentingan bersama yaitu seluruh insan dan masyarakat pecinta persepakbolaan Indonesia maka saya mohon dg sangat supaya Johar Arifin untuk duduk bersama dan bermusyawarah dg mereka yg mengatasnamakan KPSI untuk mencari solusi terbaik. Turunlah dari jabatan anda jika masyarakat luas menghendakinya, sekali lagi demi kepentingan persepakbolaan nasional. Bukankah jabatan itu suatu amanah ?
Bagaimana dg pendapat anda ? Terimaksih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H