Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Puisi Bisa Menyembuhkan Jiwa?

Diperbarui: 22 Januari 2021   00:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image by Valerio Errani from Pixabay 

Puisi adalah genre tulisan di mana bahasa yang ringkas, jelas, dan intens yang disalurkan kepada perasaan, gambar, dan gagasan. Puisi adalah sebuah gambar yang ditulis dengan perasaan. William Wordsworth mendefinisikan puisi sebagai "luapan perasaan yang spontan, yang berasal dari emosi yang terekam di dalam ingatan..."

Biasanya, masing-masing puisi memiliki ritme yang berbeda. Puisi juga dapat membagikan momen transformatif atau inspiratif. Terlepas dari banyaknya jenis puisi, puisi selalu menggunakan ekonomi kata-kata, oleh karena itu, setiap kata di dalam puisi itu penting. Semakin spesifik puisi tersebut, semakin baik. Puisi yang baik dapat menginspirasi pembaca untuk refleksi diri, bermimpi, bernostalgia, mengamati, dan berfantasi. Puisi ditulis dalam fragmen, dan setiap baris harus memiliki citra dan emosi yang tunggal.

Membaca dan menulis puisi dapat menciptakan suatu keterkaitan tertentu dan membantu membangun rasa kebersamaan antara diri sendiri dan orang lain. Dengan kata lain, puisi dapat membantu kita merasa seolah-olah kita adalah bagian dari gambaran yang lebih besar dan tidak hanya hidup di dunia kecil kita yang terisolasi. Kita memahami bahwa mungkin orang lain telah memulai perjalanan dan memiliki perasaan yang sama tentang di mana dan ke mana kita pergi.

Seperti yang diketahui sebagian besar penulis dan terapis, menulis dan membaca puisi dapat menjadi alat untuk membantu pertumbuhan, peyembuhan, dan perubahan. Saat kita membaca puisi yang bagus, kita memiliki kesempatan untuk selamanya diubah oleh kata-kata dan pesan dari sang penyair tersebut. 

Kita cenderung bisa diubah oleh puisi, di mana penyair mengekspresikan emosi atau perasaan yang mungkin juga sedang kita alami. Di sisi lain, penyair membantu kita melihat dunia ini dengan sudut pandang yang mungkin tidak kita miliki sebelumnya. Puisi juga menawarkan wawasan tentang kejiwaan dan perilaku manusia, dan itu adalah tempat di mana imajinasi dapat berkeliaran secara bebas.

Menulis puisi bisa menyembuhkan dan mentransformasi diri kita karena puisi mencerminkan suara jiwa. Menulis puisi juga merupakan salah satu cara untuk melatih kesadaran diri karena ketika menulis puisi, kita memiliki kesempatan untuk melepaskan pikiran bawah sadar kita. Memahat perasaan dan pikiran kita ke dalam sebuah puisi dapat membawa pikiran kita untuk berlibur sejenak. Menulis puisi adalah waktu untuk bersantai dan mengekspresikan diri kita di momen yang paling kita butuhkan.

Menulis puisi memungkinkan kita untuk memanfaatkan suara otentik kita, yang dapat mengarah pada realisasi diri. Hal ini juga bisa menjadi bentuk meditasi karena mendorong rasa perhatian dan kemampuan kita untuk memanfaatkan apa yang kita rasakan, lihat, dan alami pada saat menulis puisi. Henry David Thoreau pernah berkata bahwa, "Anda hanya perlu duduk diam cukup lama di beberapa tempat yang menarik di hutan sehingga semua penghuninya dapat menunjukkan diri kepada Anda secara bergiliran." Secara kiasan, kalimat tersebut berarti ketika kita menulis puisi: segala hal yang mengejutkan tentang diri kita bisa muncul ke permukaan.

Bagi kalian yang ingin didengarkan, menulis puisi bisa menjadi pelampiasan yang sangat baik. Ikon di bidang menulis untuk penyembuhan adalah terapis puisi sekaligus dosen bernama John Fox. Dia mengajar di California Poets in the Schools Program. Salah satu bukunya yang menjadi favorit saya adalah Finding What You Didn't Lose

Di dalam buku tersebut, dia membantu pembaca untuk menjalin hubungan dengan kata-kata puitis dan kemampuannya untuk menyembuhkan. Dia mengajar tentang metafora, gambar, suara, dan ritme sambil mengarahkan pembaca untuk masuk ke dalam jiwa terdalam mereka. Ia juga memberikan pertanyaan-pertanyaan yang dapat menjadi petunjuk atau benih-benih puisi yang bagus, seperti:

Apa yang membuatmu takut?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline