Tarutung, 17 Desember 2024 -- Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Kristen (PAK) Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung menunjukkan inovasi dalam mengajarkan pemanfaatan bahan sederhana dalam pembuatan Teknologi sederhana. Dengan pemanfaatan barang bekas akan menambah pengetahuan tentang teknologi informasi sederhana.
Pembuatan VR dari kardus adalah sebuah langkah inovatif yang menunjukkan bahwa teknologi canggih tidak selalu harus mahal atau sulit diakses. Dalam konteks pendidikan, proyek ini menawarkan peluang luar biasa bagi mahasiswa IAKN Tarutung untuk belajar tentang teknologi VR dengan cara yang praktis dan kreatif. Dengan menggunakan kardus sebagai bahan dasar, mahasiswa dapat memahami konsep dasar teknologi VR, seperti pengolahan gambar dan interaksi pengguna, tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Selain itu, proyek ini mengajarkan pentingnya kreativitas dalam mengatasi keterbatasan sumber daya dan mendorong mahasiswa untuk berpikir kritis dan menyelesaikan masalah secara praktis. Di era di mana teknologi sering dianggap sebagai barang mewah, eksperimen seperti ini memungkinkan lebih banyak orang, khususnya mahasiswa, untuk merasakan manfaatnya dan mengaplikasikan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pembuatan VR dari kardus bukan hanya tentang menciptakan perangkat murah, tetapi juga tentang membuka jalan bagi pembelajaran yang lebih inklusif dan inovatif. Sebagai pengarah proyek ini, Dr. Sandy Ariawan,S.M.Gm,Spdk.M.A,M.pd.k, beliau mengatakan mata kuliah teknologi informasi dapat di terapkan dengan 0 rupiah pemanfaatan barang bekas bersama mahasiswa IAKN Tarutung, telah memberikan kontribusi penting dalam memperkenalkan teknologi yang lebih terjangkau dan mengedukasi generasi muda untuk berpikir lebih kreatif dalam dunia digital.
Semoga inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak inovasi dalam pemanfaatan barang bekas untuk penerapan teknologi sederhana di Indonesia. Pendidikan yang menggabungkan teknologi, dan kreativitas akan menjadi modal utama bagi terciptanya generasi masa depan yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana dan toleran terhadap perbedaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H