Lihat ke Halaman Asli

Pemilik Unggas "Tak Diganti Rugi"

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1326374928770361333

[caption id="attachment_163354" align="aligncenter" width="271" caption="Mine"][/caption] Siapa yang harus dikasihani saat ini??pemerintah atau rakyat miskin?? Mengapa tidak ada kebijakan yang terlihat adil pada faktanya supaya kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan?? Dengan seenaknya saja seseorang yang ditugaskan dari atasannya merusak kehidupan orang lain, tanpa mereka sadari ,mereka mirip seperti robot yang diberi kontrol dari pemiliknya .  Menurut saya, boleh-boleh saja memberikan suatu tindakan mengenai wabah H5N1 atau flu burung tapi tidak semena-mena kita membunuh semua unggas milik warga apalagi unggas yang dijual. Kata "Tak Diganti Rugi" inilah yang membuat saya menjadi miris melihat warga awam diperlakukan seperti itu. Mereka membelinya juga dengan uang mereka sendiri. Kenapa sih tidak diteliti terlebih dahulu mana saja unggas yang terinfeksi flu burung,bukan malah membabat habis unggas yang ada di tempat tersebut?? Kalau misalnya benar - benar kebijakannya membabat seluruh unggas, tolong ganti rugi dong jangan setelah melakukan terus ditinggal pergi begitu saja. Virus tersebut memang membahayakan , selayaknya berpikir bagaimana cara terbaik supaya tidak merugikan pendapatan warganya sendiri . #khususnya para Ahli




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline