Lihat ke Halaman Asli

Matematika dalam Islam

Diperbarui: 18 Agustus 2020   10:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebelum membahas lebih dalam tentang Matematika dalam Islam, kita harus tahu terlebih dahulu apa itu matematika dan apa itu Islam, walaupun kita sudah tidak asing lagi dengan kedua kata tersebut.

Matematika : matematika adalah ilmu yang memiliki peranan penting bagi kemajuan peradaban manusia. Dengan mempelajari matematika seseorang terbiasa berpikir secara sistematis, menggunakan logika dan kritis.

Islam : adalah salah satu agama dari kelompok agama yang diterima oleh seorang nabi yang mengajarkan monotisme tanpa kompromi, iman terhadap wahyu, iman terhadap hari akhir, dan tanggu jawab. Bersama para pengikut Yudaisme dan Kekristenan, seluruh muslim-pengikut ajaran islam adalah anak turunan Ibrahim (Nabi Ibrahim).

Islam adalah agama yang membawa misi agar umatnya menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Dasar pendidikan dalam islam secara garis besar ada 3 yaitu: Al-Qur'an, sunnah, dan perundang-undangan.

Ilmu tentang islam banyak yang  bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits semestinya tidak diposisikan pada tempat terpisah dari rumpun ilmu lainnya, melainkan seharusnya diletakkan sebagai sumber ilmu. Sungguh banyak kajian matematika yang ada di dalam Al-Qur'an yang menjelaskan tentang ilmu pengetahuan yang terintegrasi dalam Al-Qur'an.

Matematika merupakan ilmu yang sentral dalam kehidupan sehari-hari dan matematika sudah dikenal sejak dini. Matematika bahasa yang digunakan dalam penciptaan alam semesta. Dengan dimikian, untuk mempelajari dan memahami ayat-ayat Kauniyyah tersebut di perlukan matematika. 

Pemahaman tentang alam semesta akan bermuara pada ketakjuban akan kekuasaan Allah SWT. selain itu, matematika juga mampu memberikan pendekatan yang lebih dalam untuk memahami ayat-ayat Qawliyyah. Ilmuwan muslim memberikan kontribusi pemikiran dan temuan mengenai matematika. Ini membuktikan bahwa tidak adanya dikotomi antara ilmu pengetahuan dan agama.

Matematika sangat berperan penting dalam kehidupan sehari-hari, mulai kita bangun tidur sampai mau tidur begitu setiap harinya. Mulai kita lahir hingga menghembuskan nafas terakhir juga bersangkutan dengan matematika. Bahkan memasak, membuat kue, membuat baju, dan banyak hal-hal lain yang bersangkuta dengan matematika, bahkan Shalat pun menggunakan hitungan matematika. 

Contohnya seperti  menghitung banyak rakaat shalat 5 waktu dalam sehari. Seperti Subuh 2 rakaat, Dzuhur 4 rakaat, Ashar 4 rakaat, Maghrib 3 rakaat, Isya 4 rakaat. Jika kita jumlah menggunakan hitungan matematika yaitu 2+4+4+3+4 maka totalnya ada 15 rakaat tiap harinya.

Mengutip dari

Jurnal Kajian Keislaman dan Kemasyarakatan vo. 2, no. 2, 2017 P3M Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Curup-Bengkulu p-ISSN 2548-334X, e-ISSN 2548-3358.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline