Lihat ke Halaman Asli

Menumbuhkan Rasa Kepemimpinan pada Generasi Milenial

Diperbarui: 29 Juni 2018   00:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Setiap manusia dilahirkan sebagai pemimpin, pemimpin dirinya sendiri. Dalam setiap organisasi pasti mengenal isitilah kepemimpinan. Istilah kepemipinan adalah kemampuan mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. 

Jadi, secara umum dapat kita simpulkan bahwa kepemimpinan adalah suatu kemampuan yang dimiliki oleh seseorang dalam memimpin bawahannya dalam rangka mensukseskan tujuan organisasi.  Tidak banyak orang yang dapat memiliki kemampuan ini, karena itu memiliki sifat kepemimpinan harus kita asah sejak dini.

Generasi milenial saat ini adalah mata rantai utama bagi pembangunan negara. Karena suatu hari nanti tampuk kekuasaan akan dipegang oleh generasi milenial. Apa itu generasi milenial? Generasi milenial adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. (sumber Wikipedia). 

Generasi milenial merupakan aset negera sebagai calon pemimpin negeri ini baik itu pemimipin negara, pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan, bahkan sebagai pemimpin untuk dirinya sendiri. Pengalaman merupakan pembelajaran yang luar biasa bagi para generasi milenial, sehingga kedepannya para generasi milenial ini dapat menjadikan pengalamannya sebagai hal yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan tindakan kedepannya.

Pada era globalisasi saat ini sifat kepemimpinan pada generasi milenial menjadi perhatian sendiri karena generasi milenial tidak lagi memiliki sifat kepemimpinan yang tinggi. Generasi milenial saat ini lebih condong kearah "followers" daripada seorang "leader". Rasa antusiasme dan inisiatifnya menjadi berkurang karena perkembangan zaman yang sangat pesat ini. 

Generasi milenial saat ini lebih memilih mengikuti arus saja daripada harus membuat perubahan. Hal ini sangat menjadi perhatian yang amat besar. Pada suatu hari nanti para generasi milenial lah yang akan meneruskan apa yang menjadi warisan generasi sebelum mereka. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa generasi milenial merupakan aset negara sebagai calon pemimpin. Namun, generasi milenial seringkali tidak sadar bahwa mereka sedang merusak aset negara yaitu diri mereka sendiri dengan cara melakukan hal hal yang tidak produktif seperti narkoba,pergaulan bebas dan lain-lain.  

            Oleh sebab itu sangat lah penting bagi generasi milenial sekarang menerapkan sifat kepemimpinan agar suatu hari nanti dapat menjadi pemimpin-pemimpin yang berkualitas tinggi dimasa yang akan datang. Berikut ini adalah cara menjadikan generasi milenial sebagai pemimpin yang berkualitas tinggi

  • Memiliki rasa percaya diri yang tinggi

Generasi milenial memilki tingkat rasa percaya diri yang rendah atau low self esteem. Memilki rasa percaya diri yang tinggi itu menjadi modal utama sebagai seorang pemimpin. Logikanya seperti ini, apabila kita tidak memilki rasa percaya diri yang tinggi. Bagaimana cara orang lain dapat percaya pada kita? Maka dari itu pupuklah rasa percaya diri pada diri kita

  • Menambah wawasan

Untuk dapat memimpin diperlukan pengetahuan yang luas mulai dari manajemen tim, berkomunikasi yang baik dan efektif, teknik lobi, pemecahan masalah, hingga pengetahuan tentang bidang yang tim yang akan ditangani. Pengetahuan luas bisa kita peroleh dengan banyak membaca, ikut pelatihan, hingga berguru ke ahlinya langsung.

  • Berani mengutarakan pendapat

Jangan takut mengutarakan aspirasi yang ingin kita sampaikan. Generasi milenial takut mengutarakan pendapat karena takut dicemooh oleh orang lain apabila pendapat itu salah atau tidak dapat diterima oleh orang lain. Agar kita menjadi pemimpin yang baik maka kita tidak boleh takut akan perkataan orang lain. Karena setiap orang memilki pendapat yang berbeda beda bukan?

  • Jangan takut mencoba
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline