Desa Panggungrejo yang terletak di Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang memiliki banyak potensi dari berbagai bidang. Pertanian menjadi salah satu bidang yang berpotensi untuk menunjang kesejahteraan warga desa setempat. Berbagai komoditi dapat dihasilkan dari desa ini. Namun ada satu komoditi yang menarik para Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tengah melakukan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa di desa tersebut yakni Ubi Ungu. Belum banyak ragam pengolahan ubi ungu dari mulai buah mentah menjadi siap makan. Sehingga hal tersebut mendorong mahasiswa untuk menggerakan pemuda setempat yang tergabung dalam Karang Taruna Desa Panggungrejo dalam memanfaatkan tanaman ubi ungu.
Ubi ungu merupakan tanaman umbi umbian yang umum dimanfaatkan sebagai alternatif karbohidrat di Asia khususnya Indonesia. Dalam bahasa inggris, ubi ungu dikenal dengan sebutan purple sweet potato atau sweet potato. Sesuai dengan nama tersebut, ubi ungu secara alami memiliki cita rasa manis yang lebih dominan daripada kentang dan akan meningkat setelah dimasak. Ubi sangat kaya dengan vitamin, dan vitamin yang terkandung di dalamnya di antaranya Vitamin C, Vitamin B Kompleks, dan Vitamin A. Dibalik rasanya yang manis ubi ungu dapat mempengarahui pengobatan pada penderita penyakit dibetes. Dengan ubi ungu, penderita diabetes bisa menggantikan makanan nasi atau karbohidrat lainnya.
Pemanfaatan yang dimaksud dalam hal ini adalah pembuatan selai dari ubi ungu. Prosesnya dimulai dari tahap memilih ubi unggu yang berkuliatas baik, selanjutnya mulai masuk proses pemasakan menjadi selai. Cara memasak ubi ungu menjadi selai pada dasarnya sama dengan proses membuat selai dari bahan baku lainnya. Setelah selai ubi ungu jadi dapat dinikmati dengan selembar roti tawar. Selain itu dapat juga di jual kembali dengan memperhatikan pengemasan yang aman dan juga menarik.
Semua proses dari sosialisasi selai ubi ungu hingga proses pembuatan selai ubi ungu dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa kepada Karang Taruna desa setempat pada Selasa 6 September 2022. Proses sosialisasi dan juga pembuatan selai bertempat pada salah satu rumah warga.
Harapan dari terlaksananya kegiatan diatas adalah meningkatnya produktifitas serta kreativitas para pemuda desa setempat dalam pengolahan sumber daya desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H