Konflik Rempang ini awalnya adalah suatu pembangunan industri di pulau Rempang, Kota Batam. Sayangnya Pembangunan ini menimbulkan suatu konflik antar masyrakat serta ketidakpastian hukum tanah.
Konflik ini awalnya terjadi pada 1992. Dengan Batam memberikan wilayah Rempang dan Galang kepada otoritas batam atau pengusaha di Batam, agar dapat dimajukannya Batam secara ekonomi.
Salah satu faktornya yaitu banyaknya suku Melayu, suku laut dan suku-suku lainnya yang menempati wilayah rempang lebih dari 200 tahun. Hal ini memicu bahwa pulau ini adalah tanah milik leluhur atau masyrakat secara utuh.
Penyelesaian konflik ini memerlukan dialog antara pemerintah dan masyarakat. Pembangunan yang berkelanjutan ini harus memperhatikan keseimbangan antara kemajuan ekonomi dan kesejahteraan sosial.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI