Lihat ke Halaman Asli

melvania kasih

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Drama Keluarga dalam Iklan Korea: Merajut Kebersamaan dalam Setiap Ruang

Diperbarui: 25 November 2023   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: Youtube "IKEA Korea Commercial // In-Law-Dinner"

Halo sobat Kompasiana! Seperti yang kita tahu, drama Korea telah menjadi pembicaraan hangat di kalangan anak muda setiap waktunya. Drama Korea merupakan jenis serial televisi yang berasal dari negara Korea Selatan. Biasanya, drama Korea memiliki cerita yang bervariasi, seperti romantis, komedi, fantasi dan sebagainya.

Keunikan drama Korea terletak pada kemampuannya menyajikan narasi yang mendalam, pengembangan karakter yang kuat, serta sentuhan emosional yang dapat membuat penonton merasakan langsung keadaan dan perasaan yang sedang dialami oleh pemeran drama Korea tersebut. Selain itu, popularitas global drama Korea juga dipengaruhi oleh produksi berkualitas, kemampuan akting aktor dan aktrisnya, serta soundtrack yang menyertakan lagu-lagu yang catchy. Gimana nih Sobat Kompasiana, siapa aktor dan juga aktris favorit kamu dalam film drama Korea?

Dengan melihat minat tinggi masyarakat terhadap film drama Korea, salah satu perusahaan furniture, yaitu IKEA, mengadopsi konsep tersebut dalam periklanan mereka yang berjudul "In-Law-Dinner". Dalam iklan tersebut menunjukkan keadaan keluarga yang terlihat panik ketika menerima telfon dari orang tua mereka. Setelah mengetahui bahwa orang tua mereka telah tiba di Apartemen, membuat pasangan suami istri ini bergegas membersihkan seluruh ruangan, membereskan mainan, hingga mencuci semua piring kotor.

Untuk memperpanjang waktu, pria itu dengan cepat menekan semua tombol lift di apartemen, sehingga kedua orang tua mereka akan membutuhkan lebih banyak waktu untuk sampai ke kediaman mereka. Penambahan unsur komedi pada adegan ini tidak hanya membuat kita tertawa, tetapi juga meningkatkan rasa penasaran terhadap jalannya cerita dalam iklan IKEA ini.

Setelah merapikan rumah, kedua orang tua mereka tiba di depan pintu. Tanpa ragu, mereka mempersilakan orang tua mereka masuk, bersama seorang tamu tak dikenal yang tiba-tiba muncul di antara mereka. Adegan berlanjut dengan keluarga yang tampak bahagia bersama saat makan malam. Keunikan iklan ini terlihat saat pasangan suami istri membuka meja, menciptakan ruang yang luas untuk menaruh makanan di atasnya. Yang menjadi sorotan dari iklan ini adalah ketika mereka menampilkan salah satu produk perabotan mereka dengan sangat halus dan tidak mecolok.

Tidak hanya sampai di situ, akhir cerita iklan ini menunjukkan adegan lucu di mana dua orang yang jadi korban tombol lift sebelumnya balas dendam pada kedua orang tua pasangan suami istri itu dengan menekan semua tombol lift. Scene ini seolah-olah melengkapi alur cerita menjadi lebih menarik dan tidak mainstream dari iklan pada umumnya.

Berdasarkan iklan IKEA ini, kita dapat menghubungkan konsep persuasi ini dengan teori dramatisme. Dalam teori dramatisme yang dikemukakan oleh Kenneth Burke kehidupan diibaratkan sebagai sebuah pertunjukan yang memerlukan keberadaan aktor, adegan, tindakan, sarana untuk jalannya sebuah tindakan, dan tujuan, sebagaimana dalam sebuah karya teater (West & Turner, 2010: 330). Penggunaan teori dramatisme dalam iklan membantu pemasar untuk merancang pesan-pesan yang tidak hanya informatif tetapi juga menarik secara emosional. Dengan membangun narasi yang kuat, iklan dapat lebih efektif dalam menangkap perhatian dan meresapi pesan-pesan ke dalam pikiran dan emosi konsumen.

Dalam iklan furniture IKEA, terdapat beberapa elemen teori dramatisme. Dimana tokoh-tokoh dalam iklan berperan sebagai aktor, serangkaian peristiwa atau kegiatan dalam cerita mencerminkan bentuk tindakan, perabotan IKEA berfungsi sebagai sarana, sementara meningkatkan kesadaran merek dan penjualan sebagai tujuan dari iklan ini.

Dengan membandingkan iklan IKEA Korea dengan iklan IKEA Indonesia, kita dapat melihat perbedaan teknik periklanan di antara kedua negara ini. Iklan IKEA Indonesia cenderung mempromosikan perabotan secara menonjol dari awal hingga akhir. Berbeda dengan cara iklan Korea yang mempromosikan perabotannya dengan secara halus dan tidak menonjol namun tetap menampilkan produk yang mereka jual. Selain perbedaan tersebut, ada beberapa kemiripan pada iklan Indonesia dan juga Korea yaitu narasi iklan yang lebih sering menunjukkan unsur drama kekeluargaan serta kebersamaan.

DAFTAR PUSTAKA

West, R. L., Turner, L. H., & Zhao, G. (2010). Introducing communication theory: Analysis and application (Vol. 2). New York, NY: McGraw-Hill. Pages 329-330.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline