Embun pagi menyapa menusuk pada jejak sehabis gelap
Tak ada hujan yang menghapus
Memulai langkah ketika cahaya mengerling pada wajah
Pandang kian samar dalam kabut bercampur hawa menari tampakkan diri
Denyut terdengar halus mulai menggeliat dengan senyun yang lama tersembunyi
Besi-besi kokoh mengurung pemiliknya ketika aku sedang tak berdaya
Hari itu sebentar lagi akan datang
Penantianku yang sedikit lagi membahana, seolah memekik nyaring sampai kelagit
Menggoda para dewa ulurkan tangannya menyambut Sang Dewi
Alur yang telah mengatur sementara aku masih harus menunggu