Lihat ke Halaman Asli

Aditya : Bocah Penuh Inspirasi Dari Ujung Pulau Jawa

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13274257342114747205

[caption id="attachment_157283" align="aligncenter" width="310" caption="Aditya, foto : http://gerbangnews.com"][/caption] [caption id="attachment_157284" align="alignright" width="285" caption="Adit menatap jenazah Ibunya, foto : Hartono, http://surabaya.detik.com"]

1327425861239210715

[/caption] Berakhir sudah perjuangan Muhammad Aditya alias Adit (6), bocah asal Nganjuk merawat Sunarti, ibu kandungnya yang lumpuh. Sunarti meninggal dunia pukul 10.20 WIB, Selasa pagi di RSUD Nganjuk. Kini nasib sedih dan memprihatinkan kembali harus di alami Aditya. Bocah yang dulu masih berusia 5 tahun dan harus mengurus ibunya yang lumpuh di rumah kontrakan mereka di Kelurahan Kramat Kecamatan Kota Nganjuk. Aditya begitu menginspirasi kita semua,  bocah itu harus berjuang sendiri merawat ibunya yang lumpuh. Mulai cuci baju hingga meladeni makan ibunya yang hanya bisa berbaring di atas kasur. Begitu menggugah hati apa yang dilakukan Adit, walau akhirnya dia tetap kehilangan ibunya. Sunarti ibu Aditya yang mengalami lumpuh yang dideritanya semakin parah dan terserang decobitus atau bed sores merupakan borok terbuka di pinggang ibu hingga membusuk, sejak 13 Desember 2011 lalu kembali menjalani perawatan di rumah sakit sampai akhirnya meninggal dunia 24 Januari 2012. Proses perawatan dan penyembuhan menjadi sulit dilakukan karena Sunarti terlalu lama terbaring di tempat tidur tanpa bisa berganti posisi dan tidak ada yang membantu mengganti posisinya. Namun tentu sang Ibu bangga memiliki anak seperti Adit yang tak pernah membiarkannya begitu saja, tetap menyayangi Ibunya walaupun sang Ibu dalam kondisi sakit dan harus dirawat. Bukan perawatan yang Adit dapatkan layaknya seorang bocah seusianya. Tapi Adit tak pernah mengeluh, apalagi sampai terlintas mengirim Ibunya ke Panti Jompo tentu tak akan terjadi pada Sunarti, Ibunda Adit. Karena anaknya adalah Aditya, bocah penuh inspirasi dari Ujung pulau Jawa. Yang dengan tangan mungilnya dia pernah merawatdan mengasuh  ibunya yang sedang sakit, dia benar-benar jadi berkah bagi sang ibu. Sungguh berbading terbalik jika kita lihat apa yang dilakukan Afriani 19 tahun, yang karena dirinya 9 orang harus meregang nyawa sia-sia. Note : -  Turut Berduka cita untuk Ibunda Aditya dan 9 Korban dari Afriani

Salam Hangat

D' Chand Ra

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline