Lihat ke Halaman Asli

Simbiosis Mutualisme (Saling Memuaskan): Pengalamanku bersama JNE

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Simbiosis mutualisme inilah yang menjadi awal saya untuk menulis pengalaman saya bersama JNE dalam rangka memeriahkan ulang tahun JNE yang ke-24 tepatnya pada tanggal 26 november 2014. Menurut wikipedia simbiosis mutualisme adalah hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Simbiosis). Kisah ini bermula dari ketika saya bekerja di perusahaan swata yang bergerak di bidang perkreditan motor/mobil dengan motto fast, friendly, financing. Perusahaan ini bertempat di Pekanbaru yang mempercayakan layanan jne24tahun selama saya memulai karier di tempat tersebut.

Sejenak, ketika saya berpikir menggunakan istilah mutualisme, saya mengingat mata pelajaran biologi waktu SMP dengan mencontohkan hubungan yang menguntungkan antara si kerbau dan burung jalak. Hubungan ini tercermin dari bagaimana peran si burung jalak yang sungguh memberi manfaat  (menguntungkan) kepada si kerbau dan sebaliknya. Burung jalak dengan puasnya  mematuk-matuk kulit kerbau  dan  kerbau merasa tidak terganggu dengan rasa sakit patukan burung jalak. Keadaan ini mengkondisikan si jalak menjadi kenyang (isi perut terpenuhi) dan si kerbau terpuaskan  dari gatal-gatal akibat kutu yang menghinggap di tubuhnya.

Yeah, terpuaskan dan saling memuaskan. Kata itulah yang bisa dijadikan atau keluar dari arti harfiah simbiosis mutualisme yang saya alami dan gambarkan. Memuaskankan ini bukan bagi perusahaan kami sebagai perantara/fasilisator pembiayaan mobil secara kredit tetapi juga konsumen  serta supplier  (penjual mobil bekas/baru) dan bahkan juga bagi jne24tahun.

Sebagaimana seperti biasanya saya sibuk mengurusi membuat surat pengecekan keabsyahan BPKB yang ditujukan kepada Kapolda setempat berdasarkan plat yang diterima dari supllier. Plat yang saya tangani kebanyakan masih plat pekanbaru (BM) yang membuat saya nyantai karena tanpa harus menggunakan jasa JNE melainkan messenger perusahaan kami. Namun, tak seperti biasanya, waktu sudah menunjukkan pukul sore kira jam 2 an saya begitu shock karena seorang marketing bersama Boss atau sebut saja BM (Branch Manager) memberikan 3 BPKB dari supplier seraya berkata:

"ini BPKB plat B, tolong dilakukan pengecekan secepatnya karena pihak konsumen ingin membeli mobil tersebut secepatnya dan besok sudah ada kabar dari pihak kantor pusat  jakarta bahwa pengecekan sudah OK, kalo tidak jutaan rupiah akan melayang", kata bossku.  Saya pun langsung bergegas membuat surat pengecekan dan meminta persetujuan langung melalui tandatangan boss. Bagi perusahaan kami pencairan dana ke supplier akan dilakukan jika syarat keabsyahan/pengecekan BPKB sudah OK dalam arti sudah diverifikasi oleh kepolisian setempat.

Tersontak saya kaget, plat B??? dan sekarang jam 2, dan tanpa habis pikir disertai dengan detak jantung yang berdenyut kencang mengunakan layanan jne24tahun express dan kira-kira jam 3 kemudian BPKB beserta surat pengecekan terkirim. Malam harinya pun, mata tidak bisa terpejam yang ada hanya ketakutan dan kegamangan bagaimana jika BPKB tidak sampai esok hari atau bagaimana jika hilang, dan semua pikiran negatif hinggap dikepalaku.

Besok harinya, saya bangun cepat dan bergegas ke kantor dan tak seperti biasanya, dan sesampai di kantor langsung menghubungi pihak kantor pusat yang mengurusi BPKB dan mas itu berkata "maaf mba BPKB belum kami terima." Dan saya langsung menghubungi pihak jne24tahun dan mas itu berkata "maaf mba, BPKB belum diterima dan kami pastikan bahwa BPKB tersebut akan sampai jam 12.00 siang keatas kalo tidak ada kendala, mohon dibantu nanti dihubungi  jam segitu". Jawaban yang saya terima pun kurang begitu memuaskan karena jawaban ini juga yang akan saya transfer kepada boss saya.

Detik demi detik, jam pun sudah menunjukkan pukul 12.00 lewat, saya menelepon kantor pusat dan menyatakan bahwa BPKB belum diterima, sampai-sampai boss saya berkata "tolong hubungi lagi pihak JNE" dan jawaban yang tidak menyenangkan juga saya terima kembali "baru diterima mba BPKB dan masih harus diantarkan menggunakan jasa kurir". Hal yang saya perkirakan adalah jam 12 itu sudah sampai di kantor pusat namun masih dipegang oleh kurir jne24tahun, kembali pikiran negatif menginggapiku bagaimana jikalau kurir lambat, bagaimana dengan kemacetan sampai-sampai bagaimana jika kurir meninggal di jalan tertabrak, semua yang negatif pun menggerogotiku (lagi). Satu jam kemudian pun saya menelopon pihak kantor pusat dan menjawab "belum kami terima BPKBnya mba". Jantungku pun kembali tidak normal, karena pada umumnya prosedur pengecekan BPKB di tempat kami sangat panjang, dimana BPKB yang sudah diterima oleh kantor pusat harus diverifikasi, setelah itu diserahkan kepada kurir  perusahaan kami (kantor pusat) untuk diantarkan ke kantor kepolisian Jakarta.

Di ruangan kerja ku pun marketing dan BM lalu lalang  menunggu kabar dari saya. Hal ini terlihat jelas dari mimik wajah yang kusam dan begitu serius, sangat serius untuk kepastian apakah BPKB bisa diterima hari ini dan pengecekan pasti dilakukan pas hari ini juga. Karena tak dipungkiri pihak BM mendapatkan tekananmelalui supplier. Sedangakn supplier mendapatkan tekananmelalui konsumen, sedangkan konsumen akan menjadi kecewa terhadap pihak supplier jika transaksi penjualan mobil tidak terjadi. Alih-alih keuntungan dari (3) unit mobil akan raup begitu saja dan menyebabkan kepercayaan supplier kepada perusahaan kami menjadi berkurang.

Satu jam kemudian saya pun memberanikan menelopon lagi pihak kantor pusat dengan wajah memelas dan siap menerima resiko akibat gangguan suara telepon dan tiba-tiba...

wajah bahagia pun tercermin dengan suara"mba sudah diterima BPKB nya dan baru saja diantar kurir ke kantor polisi dan  mohon untuk kepastian terkait keabsahan pengecekan dihubungi kurir kami, mas bla...(lupa saya namanya)  dengan nomor 08xxxx dan sontak pun saya dengan wajah bersemangat langsung memberikan no hp kurir tersebut kepada boss saya. Jam 3 tepatnya boss saya tidak menyuruh saya menelopon dan atas inisiatif langung menghubungi kurir dan menyatakan bahwa pengecekan BPKB sudah dilakukan dan hasilnya OK.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline