Commodity super cycle telah berakhir !! begitu hasil riset dari Citibank dan Goldman sachs. Pemeritnah dari pernyataan menkeu Chatib Basri juga mengakui hal tersebut. hal ini tentu saja mengancam nilai tukar rupiah. kenapa ? karena 60 persen expor kita berasal dari komoditas !! tentunya harga komoditas yang anjlok membuat neraca perdagangan kita berdarah-darah dan akhirnya membuat nilai rupiah kita merosot. Serem bukan ?
China's rebalancing Act
Disisi lain, negara chinaakan melakukan rebalancing pertumbuhan ekonominya yaitu china sedang melakukan transisi dari ekonomi yang berbasiskan investasi ke konsumsi, dari ekspor ke konsumsi domestik.
Tentunya dalam rebalancing ini PBOC (bank sentral china) harus melakukan perubahan dalam paradigma moneternya.
Selama ini Imposible Trinity tidak berlaku di china dimana Teori imposible trinity (robert Mundell) menyatakan bahwa bank sentral hanya dapat memilih dua dari tiga fitur yaitu monetary-policy independence, a fixed exchange rate, dan free cross-border capital flows.
Bagaimana china melakukannya ? Cadangan devisa china yang mencapai trilliunan dollar memberikan amunisi bagi china untuk apat melakukan sterilasasi nilai tukar secara masif. sterilisasi inilah yang menyebabkan china dapat melakukan ketiga fitur tersebut.
Akan tetapi dampak dari sterilasasi ini memiliki biaya yang sangat mahal. Steriliasi menyebabakan misalokasi sumber daya yang sangat besar-besaran bagi china. Di satu sisi steriliasasi mendorong ekspor china akan tetapi dampak negatifnya keseluruh ekonomi china. Lebih jelasnya, Likuiditas yang berasal dari sterilisasi hanya menguntungkan eksportir. akan tetapi bagi para produsen non-tradable goods, yang sebagian besar UMKM di china, mengalami kesulitan untuk mendapatkan dana.
Sperti teori thermodinamika, suatu sisi volumenya ditambah maka disisi lain volumenya akan berkurang.
dari hal diatas maka kita dapat mengetahui mengapa "shadow banking" menjamur di china. seperti kita ketahui 'shadow banking" ini merupakan "aliran darah" bagi UMKM dan produksi non-tradable goods di china.
Dan yang terpenting adalah kita dapat mengetahui bahwa stereliasilah yang menyebabkan rendahnya konsumsi domestik di china.
Oleh karena itu saat melakukan rebalancing yang berfokus pada peningkatan konsumsi domestik maka mau tak mau PBOC harus mengalah pada impsible trinity. dengan kata lain PBOC harus melepas nilai tukar mata uangnya (renmimbi) atau menyudahi era "subsidi ekspor".